
Pantau.com - Sekitar 120 pengendara di Jembatan Suramadu sisi Kota Surabaya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap PCR yang dilakukan petugas kesehatan setempat sejak Sabtu (5/6) hingga Kamis ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis (10/6/2021), mengatakan sejak dilakukan penyekatan dan tes cepat antigen di Suramadu mulai Sabtu (5/6) hingga Kamis ini, setidaknya sudah ada 13.735 pengendara yang dilakukan pengetesan. "Hasil rapid test antigen itu, ada 13.496 warga dinyatakan negatif dan 239 warga hasilnya positif," katanya.
Untuk tes usap PCR, lanjut dia, hingga Kamis, pukul 12.00 WIB, tercatat 574 orang dengan hasil 441 orang dinyatakan negatif dan 120 positif COVID-19. "Masih ada 13 tes yang hasilnya belum keluar," katanya.
Baca juga: Kerja Bakti di Tangerang Jadi Klaster COVID-19, Total 90 Orang Terinfeksi
Dia mengatakan bagi warga yang hasil tes usap PCR positif, akan langsung dibawa ke rumah sakit penyangga sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, sedangkan mereka yang masih menunggu hasil tes PCR, sementara ini diarahkan ke Asrama Haji. "Rumah sakit penyangga sesuai arahan Bu Gubernur seperti ke RSUD Dr. Soetomo dan beberapa rumah sakit lainnya," katanya.
Ia mengakui hingga saat ini masih menunggu arahan Gubernur Jatim, Kapolda Jatim, dan Pangdam V untuk penyekatan di satu titik. Ia memastikan siap mengikuti arahan dari Forkopimda Jatim itu, sebab bagaimana pun antara Surabaya dan Madura keluarga besar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.
"Insya Allah, kami siap lahir batin untuk membantu, karena ini demi kepentingan bersama. Tenaga kesehatan siap di-support dan juga antigennya kita siapkan. Jadi, kami akan mengikuti saja apa arahan gubernur," katanya.
Baca juga: Usai Kp Rambutan, Jokowi Tinjau Langsung Vaksinasi COVID-19 di Pelabuhan Tanjung Priok
Eri juga memastikan saat ini pihaknya tengah fokus melakukan antisipasi penularan di dalam kota. Ia tidak ingin ada peningkatan kasus di dalam kota. "Swab massal dan Swab Hunter di dalam kota terus kita lakukan, baik di permukiman warga dan keramaian masyarakat," ujarnya.
Pihaknya terus melakukan pendataan kepada warga yang melakukan mobilitas dalam beberapa minggu terakhir, untuk mendeteksi secara dini sebaran COVID-19 di Surabaya. "Kalau ada warga Madura yang berkunjung ke Surabaya dan sebaliknya, dilakukan 'tracing' (penelusuran) dan juga tes COVID-19, termasuk tesnya itu ke pasar-pasar," kata dia.
Ia mengajak warga Kota Surabaya selalu menerapkan protokol kesehatan. Ia optimistis dengan gotong royong dan bersama-sama menjaga prokes maka kasus COVID-19 di Kota Surabaya bisa ditekan. "Jadi, saya minta tolong kepada warga, ayo terus menjaga protokol kesehatan, supaya tidak ada lonjakan kasus di Surabaya," ujarnya.
rn- Penulis :
- Noor Pratiwi