Pantau.com - Kementerian Perhubungan mendesak operator transportasi online agar dapat memberikan tarif yang adil bagi para pengemudi. Jika hal itu dilakukan, ancaman demo pengemudi ojek online saat gelaran Asian Games 2018 kemungkinan urung dilakukan.
Pasalnya, salah satu tuntutan demo tersebut adalah meminta kenaikan tarif yang ditentukan oleh aplikator.
"Kami memberikan tekanan kepada operator kita harus fair. Dia (driver) memberikan pendapatan bagi operator ya mereka memberikan harga yang pantas agar mereka tetap eksis," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui dalam sebuah acara di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/7/2018).
Baca juga: Sandiaga Perintahkan Satpol PP Turunkan Spanduk Sandi-AHY
"Bahwasanya kalau ada demo saya sebagai bapak dan sahabat mengatakan ngapain musti demo toh Kemenhub juga sahabat-sahabat mereka, nah oleh karenanya Pak Dirjen sudah diskusi intensif," katanya.
Budi menambahkan, sejauh ini dalam diskusi yang sudah dilakukan pihak ojek online telah sepakat untuk tidak melakukan demo saat momentum Asian Games berlangsung.
"Menurut laporan dari Pak Dirjen sudah diskusi, sebagian besar dari kelompok setuju berdialog untuk dicarikan solusi. Kalau masih belum mau, coba kita diskusi nanti saya terima untuk diskusi," katanya.
Baca juga: Wagub DKI Usulkan Transjakarta Gratis Tiap Sabtu-Minggu Selama Asian Games 2018
"Sudah (setuju tidak demo). Kalau menurut laporan masif. Tapi enggak mungkin saya percaya gitu saja jadi saya hari ke depan akan secara intensif berdiskusi dengan kelompok-kelompok itu," imbuhnya.
Kendati demikian, Budi masih membuka ruang diskusi bagi ojek online yang bersikukuh ingin melakukan demo. Terutama terkait demo saat Asian Games berlangsung.
"Kalau unjuk rasa saat Asian Games kan ini hajat kita bersama, pertunjukan akbar jadi kita diakusi lah, pasti kita ada ruang diskusi. Saya hari-hari ke depan akan berdiskusi dengan kelompok-kelompok ojol," paparnya.
- Penulis :
- Adryan N
