
Pantau.com - Polres Asahan mengungkapkan dugaan awal terkait peristiwa tenggelamnya kapal kayu nelayan di wilayah perairan Asahan, Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu, 19 Maret 2022.
Kapal tersebut tenggelam karena telah ditumpangi oleh Imigran gelap yang melebihi kapasitas dan adanya kebocoran di badan kapal.
"Dugaan awal kapal mereka mengalami kebocoran besar pada dek kapal tepatnya di bawah mesin dan pompa pengisap air. Ini berdasarkan dari keterangan ABK dan para PMI," jelas Kasat Polairud Polres Asahan Iptu F Panjaitan dalam keterangannya kepada wartawan Minggu, 20 Maret 2022.
Dia menerangkan, kapal kayu nelayan itu dinahkodai oleh Herianto (38), warga Tanjungbalai, Sumatera Utara. Mereka berangkat dari daerah Pematang Sei Baru pada Sabtu, 19 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 WIB dini hari dengan tujuan Malaysia.
"Saat di tengah laut, tekong Heri menyadari bahwa kapal yang dia bawa mengalami kerusakan hingga kebocoran besar pada dek kapal tepatnya di bawah mesin mengakibatkan air masuk ke dalam kapal," tuturnya.
Dalam kondisi itu, para penumpang kapal sempat berusaha menguras air yang masuk. Namun, upaya tersebut tidak juga tertolong sebab sebagian kapal sudah tenggelam. Para penumpang pun panik, hingga akhirnya mereka memakai pelampung yang sebagian besar terbuat dari jerigen minyak yang isinya telah dikeluarkan.
Hingga berita ini diturunkan, seluruh penumpang selamat termasuk ABK telah diamankan di Polres Asahan sebanyak 88 orang. Namun, polisi belum menetapkan status hukum terhadap awak kapal pembawa PMI ini.
"Saat ini masih dalam proses penyelidikan, penyidikan dan pengembangan terhadap adanya keterlibatan pelaku lainnya," kata Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha.
Sementara itu, Basarnas Tanjungbalai Asahan menyebutkan, lokasi kapal karam tersebut berada sekitar 31 mil ke arah timur dari pelabuhan Panton Bagan Asahan di Kabupaten Asahan, Sumut.
rn- Penulis :
- M Abdan Muflih