Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Keutamaan dan Ganjaran Pahala Salat Tarawih sampai Selesai

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Keutamaan dan Ganjaran Pahala Salat Tarawih sampai Selesai

Pantau.com - Banyak sekali ibadah sunah di bulan Ramadan. Salah satunya adalah melaksanakan salat tarawih. 

Dilansir NU Online, para ulama sendiri bahwa hukum salat tarawih adalah sunah, sebagaimana dikatakan Syekh Taqiyuddin al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar (89) berikut,

وَأما صَلَاة التَّرَاوِيح فَلَا شكّ فِي سنيتها وانعقد الْإِجْمَاع على ذَلِك قَالَه غير وَاحِد وَلَا عِبْرَة بشواذ الْأَقْوَال

Artinya, "Adapun salat tarawih, tidak diragukan lagi di dalam kesunahannya. Kesepakatan ulama telah menjadi kukuh di dalam kesunahannya, yang demikian dikatakan tidak hanya satu orang. Tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyimpang."

Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah saw sendiri menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya, "Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau" (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Hadis di atas dengan jelas mengatakan bawa orang melakukan salat tarawih akan diampuni dosa-dosanya. Akan tetapi dengan catatan, yaitu harus dilaksanakan dengan penuh keimanan dan hanya ikhlas karena Allah swt. 

Para ulama sendiri berbeda pendapat maksud diampuninya dosa pada hadis di atas. 

Syekh Muhammad bin Ahmad ar-Ramli dalam Nihayatul Muhtaj (3/206) memaparkan, Imam Haramain berpendapat bahwa maksud dosa tersebut adalah dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan cara bertaubat. 

Berbeda dengan Imam Ibnul Mudzir, dia berpendapat bahwa yang dimaksud hadis di atas adalah dosa kecil dan juga dosa besar. Sebab, redaksinya menggunakan ‘ma’ yang dalam gramatika bahasa Arab memiliki arti umum. 

Namun sungguh sayang, tidak jarang umat Muslim yang hanya semangat tarawih di awal-awal Ramadan, sementara menuju pertengahan bulan ke atas biasanya tidak sesemangat di awal.

Padahal, pahala orang yang melaksanakan salat tarawih sampai selesai plus witirnya juga adalah sama seperti beribadah satu malam penuh. 

Dalam salah satu hadisnya Rasulllah saw bersabda,  إنَّ الرَّجلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الإمامِ حتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَه قِيَامُ ليلةٍ 

Artinya, "Sesungguhnya seorang laki-laki yang melaksanakan salat bersama Imam (berjemaah) sampai selesai, maka baginya dihitung pahala beribadah satu malam penuh." (HR Abu Dawud) 

Berkaitan hadis di atas, Syekh Syamsul Haq Abadi dalam kitabnya 'Aunul Ma'bud (2/168) menjelaskan, "Orang yang melakukan shalat bersama imam (berjamaah) sampai selesai mendapat pahala ibadah satu malam penuh, yaitu dengan hitungan ibadah fardu dan ibadah-ibadah sunahnya sesuai dengan semangat ibadah orang tersebut." 

Dengan demikian, orang yang melaksanakan salat tarawih sampai tuntas berikut salat witirnya bersama imam (secara berjemaah), termasuk dalam kriteria hadis di atas. 

Imam Abu Dawud sendiri dalam Sunan-nya mengelompokkan hadis di atas dalam penjelasan keutamaan salat di bulan Ramadan, termasuk melaksanakan tarawih. 

Semoga Ramadan tahun ini kita selalu diberi kesehatan dan stamina dalam beribadah, termasuk dalam menjalankan ibadah salat tarawih sampai satu bulan penuh.

rn
Penulis :
Aries Setiawan