
Pantau.com - Mandi junub wajib hukumnya bagi umat Islam untuk menyucikan diri dari hadas besar, seperti haid, nifas, hingga pasca berhubungan seks.
Tujuan mandi junub tentu untuk membersihkan diri serta menyempurnakan nikmat-Nya agar Bunda lebih bersyukur.
Idealnya kapan waktu yang sah mandi junub di bulan ramadan?Perintah mandi junub tertuang dalam Al Quran lewat surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi;
وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Selama bulan Ramadan, suami dan istri boleh berhubungan seks asalkan tidak sedang berpuasa. Setelah berhubungan seks, segera lah mandi junub untuk kembali menyucikan diri dari hadas besar.
Jika suami dan istri berhubungan seks pada malam hari kemudian ketiduran hingga belum sempat mandi junub sampai waktu imsak serta azan Subuh, apakah masih boleh berpuasa?
Mungkin anda sering bertanya-tanya, apakah boleh puasa jika belum mandi junub sampai waktu Imsak dan azan subuh? Jawabannya boleh berpuasa meski belum mandi junub sampai azan subuh.
Seperti tertuang dalam hadis yang mengisahkan Rasulullah SAW masih dalam keadaan junub setelah berhubungan seks. Beliau belum mandi junub saat memasuki waktu fajar dan segera menjalankan mandi wajib maka bisa melanjutkan berpuasa.
قالت عائشة رضي الله عنها : كان النبي صلى الله عليه و سلم يدركه الفجر في رمضان من غير حلم فيغتسل ويصوم
(رواه البخاري)
Artinya:
“‘Aisyah ra. berkata: Bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw pernah memasuki waktu fajar, padahal ia dalam keadaan junub karena bergaul dengan isterinya, kemudian ia mandi (mandi janabah) dan melanjutkan puasa.” (HR. Bukhari dari ‘Aisyah ra.)
أَنَّ عَائِشَةَ زَوْج النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيِهِ وَ سَلَّمَ قَالَتْ قَدْ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَ سَلَّمَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ فِي رَمَضَانَ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ غَيْرِ حُلْمٍ فَيَغْتَسِلُ وَيَصُوْمُ. (رواه مسلم)
Artinya:
“Sungguh Rasulullah saw. pernah memasuki waktu fajar di bulan Ramadan sedang beliau dalam keadaan junub bukan karena mimpi, maka mandilah beliau dan kemudian berpuasa.” (HR. Muslim dari ‘Aisyah ra.)
“Misal hubungan badan dilakukan setelah Isya, dia harus mandi besar sebelum menjalankan salat subuh atau tepat setelah selesai berhubungan badan," kata Ishfah Abidal Staf Khusus Menteri Agama yang juga dihubungi oleh CNN Indonesia.
Jadi, jika Bunda dan Ayah ketiduran usai berhubungan seks kemudian belum mandi junub hingga imsak tiba maka segeralah melakukan mandi junub. Meski belum mandi junub hingga adzan subuh tetap boleh berpuasa asalkan segera melakukannya agar ibadah salat dan puasa berjalan lancar.
Baca Juga: Ketentuan THR Lebaran 2022 Diputuskan, Ini Syarat Penerima dan Perhitungannya
- Penulis :
- Desi Wahyuni