Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Celaka Bagi yang Menjumpai Ramadan, Tapi Tak Mendapat Ampunan

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Celaka Bagi yang Menjumpai Ramadan, Tapi Tak Mendapat Ampunan
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Hadis merupakan salah satu sumber ajaran Islam yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam banyak kesempatan, Rasulullah SAW memberikan pengajaran melalui perbuatan dan sabdanya yang diriwayatkan oleh para sahabat. Salah satu hadis yang memiliki makna mendalam adalah hadis yang membahas tentang tiga golongan manusia yang dikatakan celaka oleh Malaikat Jibril dan diaminkan oleh Rasulullah SAW. Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan bulan Ramadan sebagai bulan penuh ampunan, berbakti kepada kedua orang tua, dan bershalawat kepada Rasulullah SAW. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam makna dari hadis tersebut agar dapat menjadi renungan dan pedoman bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan.

Hadis tentang Tiga Golongan yang Celaka

Celaka Bagi yang Menjumpai Ramadan, Tapi Tak Mendapat Ampunan
Ilustrasi (Freepik)

Dilansir dari laman resmi Kemenag, diriwayatkan dari Jabir RA, bahwa Nabi Muhammad SAW naik ke mimbar. Ketika beliau naik ke anak tangga pertama, kedua, dan ketiga, beliau mengucapkan, “Amiin”. Lalu para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, kami semua mendengar engkau berkata: Amiin, amiin, amiin.”

Beliau menjawab, ”Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata: ‘Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan namun dosanya tidak diampuni.’ Maka aku pun berkata: Amiin.

Kemudian Dia (Jibril) berkata: ‘Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak membuatnya masuk ke dalam surga.’ Aku pun berkata: Amiin.

Kemudian Dia (Jibril) berkata: ‘Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan di hadapannya tetapi dia tidak bershalawat untukmu.’ Maka aku pun berkata: Amiin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)

Hadis ini menegaskan betapa ruginya seseorang yang menyia-nyiakan tiga kesempatan emas dalam hidupnya. Mari kita bahas satu per satu makna dari tiga hal yang disebutkan dalam hadis ini.

Baca juga: Puasa tapi Belum Mandi Wajib, Sah atau Tidak?

Memuliakan Bulan Ramadan

Celaka Bagi yang Menjumpai Ramadan, Tapi Tak Mendapat Ampunan
Ilustrasi (Freepik)

Jibril menyatakan bahwa seseorang yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Ramadan adalah orang yang celaka. Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, bulan di mana pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup.

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, tidak sedikit orang yang melewati bulan Ramadan tanpa memanfaatkannya untuk beribadah dan bertaubat. Mereka tetap dalam kelalaian dan kemaksiatan sehingga keluar dari bulan Ramadan tanpa memperoleh pengampunan. Oleh karena itu, orang yang tidak mendapatkan ampunan di bulan Ramadan benar-benar merugi.

Berbakti kepada Orang Tua

Celaka Bagi yang Menjumpai Ramadan, Tapi Tak Mendapat Ampunan
Ilustrasi (Freepik)

Dalam hadis tersebut, Malaikat Jibril juga menyatakan bahwa seseorang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya masih hidup tetapi tidak menjadikannya sebagai jalan menuju surga adalah orang yang celaka.

Islam sangat menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak...." (QS. Al-Isra: 23)

Bahkan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada seorang sahabat yang ingin berjihad:

“Apakah kamu masih mempunyai ibu?” Sahabat itu menjawab, ‘Ya, masih.’ Maka beliau bersabda, ‘Kalau begitu, temanilah ia, karena surga itu terletak di kedua kakinya.’” (HR. Ahmad)

Hadis ini menegaskan bahwa berbakti kepada orang tua adalah jalan utama menuju surga. Jika seseorang memiliki kesempatan untuk membahagiakan orang tuanya tetapi ia menyia-nyiakan kesempatan tersebut, maka ia termasuk dalam golongan orang yang merugi.

Baca juga: Begini Perbedaan Metode Penentuan Hilal antara NU dan Muhammadiyah

Keutamaan Bershalawat kepada Rasulullah SAW

Celaka Bagi yang Menjumpai Ramadan, Tapi Tak Mendapat Ampunan
Ilustrasi (Freepik)

Poin terakhir yang disebutkan dalam hadis ini adalah tentang keutamaan bershalawat kepada Rasulullah SAW. Malaikat Jibril menyatakan bahwa celakalah seseorang yang mendengar nama Nabi disebut tetapi tidak bershalawat kepadanya.

Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sisinya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)

Bershalawat kepada Nabi bukan hanya tanda cinta, tetapi juga menjadi sarana untuk mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita hendaknya tidak lalai dalam bershalawat setiap kali nama Rasulullah SAW disebut.

Baca juga: Puasa Ramadan dan Manfaatnya untuk Menurunkan Berat Badan

Kesimpulan

Hadis ini mengajarkan kepada kita tiga hal penting dalam kehidupan: memanfaatkan bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk mendapatkan ampunan, berbakti kepada orang tua sebagai jalan menuju surga, dan bershalawat kepada Rasulullah SAW sebagai tanda cinta dan penghormatan. Ketiga hal ini bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan amalan yang membawa keberkahan dan kebahagiaan di dunia serta akhirat.

Sebagai seorang Muslim, kita harus mengambil pelajaran dari hadis ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita termasuk dalam golongan orang yang merugi hanya karena mengabaikan kesempatan emas yang telah diberikan oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mendapatkan ampunan, keberkahan, dan syafaat dari Rasulullah SAW. Aamiin.

Penulis :
Latisha Asharani