Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pengacara Habib Rizieq Tolak Hasil Pleno Ujtima GNPF Ulama Soal Pencapresan Prabowo

Oleh Rifeni
SHARE   :

Pengacara Habib Rizieq Tolak Hasil Pleno Ujtima GNPF Ulama Soal Pencapresan Prabowo

Pantau.com - Kapitra Ampera mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ijtima Ulama yang memilih Prabowo Subianto dibanding merekomendasikan Habib Rizieq Shihab.

Berdasarkan keputusan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al Jufri dan Ustadz Abdul Somad (UAS) dikabarkan akan bersanding dengan Prabowo, dengan harapan nama Prabowo bisa melonjak dan menerima banyak dukungan.

Baca juga: Kapitra: Habib Rizieq Tidak Boleh Menolak Jika Orang Menginginkannya Jadi Presiden

Kapitra Ampera mengatakan, Prabowo dan UAS itu hanyalah kamuflase agar suara Prabowo bisa naik. Ia juga mengatakan bahwa seharusnya aktivis pembela islam adalah partai oposisi yang ikhlas mendukung perjuangan umat islam, bukan malah menunggangi, serta diharapkan bisa menjadikan negara yang berkeadilan.

"Saya menolak fatwa memilih Prabowo, karena saya dari awal mencalonkan Habib Rizieq. Saya mau dipimpin orang-orang yang mengerti islam, orang yang paham islam dan mengaplikasikan islam dalam kehidupannya," kata Kapitra Ampera di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu 29 Juli 2018.

Menurut salah satu engacara Habib Rizieq itu, partai politik yang selama ini mendukung aksi bela islam masih menjadi pertanyaan. Ia menduga oknum tersebut hanya memanfaatkan aksi bela islam untuk menaikkan suara dalam pemilihan presiden.

Baca juga: Didukung Ijtima Ulama, Prabowo Gelar Rapat dengan Dewan Pembina Gerindra

"Kita menginginkan dan banyak sekali suara umat yang ingin agar Habib Rizieq dicalonkan, tapi kenyataanya malah yang dicalonkan itu tokoh partai. Banyak yang kecewa dengan hasil itu termasuk saya," tambahnya.

"Saya masih melakukan konsolidasi, saya sudah telepon dengan orang Bandung dan lainnya untuk protes, jangan lihat partai saya. Saya bagian dari umat islam, saya perlu alasan Prabowo dipilih jelas tidak," tutur Kapitra.

Penulis :
Rifeni