
Pantau - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia usai mendapatkan perawatan medis di sebuah rumah sakit yang berada di Kota Kashihara, Nara, Jepang pada Jumat (8/7/2022) sore pukul 17.05 waktu setempat. Abe menghembuskan napas terakhirnya setelah kritis dan sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Shinzo Abe bukanlah satu-satunya politisi di Jepang yang mengalami insiden pembunuhan atau percobaan pembunuhan. Ia tercatat sebagai perdana menteri ke tujuh yang diserang dan meninggal.
Sebelumnya, ada sejumlah PM Jepang yang diserang dan meninggal dunia sejak tahun 1909.
Pada tahun 1909, PM pertama Hirobumi Ito, ketua Dewan Penasihabt (majelis tinggi parlemen Jepang), ditembak mati oleh orang Korea An Jung-geun.
Dua belas tahun berselangm pada tahun 1921, PM Hara Takashi yang dikenal sebagai "Perdana Menteri Heimin" ditikam oleh seorang pemuda di Stasiun Tokyo.
Kemudian pada tahun 1930, PM Hamaguchi Osachi ditembak di peron yang sama di Stasiun Tokyo dan meninggal pada tahun berikutnya (1931).
Pada tahun 1932, insiden 15 Mei terjadi dimana perwira muda Angkatan Laut bersenjata membunuh PM Tsuyoshi Inukai.
Pada tahun 1936, insiden 26 Februari menewaskan mantan Perdana Menteri Saito Makoto dan Takahashi Karokiyozo.
Selanjutnya pada tahun 1961, kakek Shinzo Abe, PM Nobusuke Kishi bagian pahanya ditikam di tempat resepsi Kantor Perdana Menteri dan terluka parah namun nyawanya terselamatkan.
Diberitakan sebelumnya, kakek dari mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Nobusuke Kishi ternyata juga pernah mengalami penyerangan. Peristiwa itu terjadi saat ia menjabat sebagai PM pada tahun 1961.
Kishi ditusuk saat hendak meninggalkan kediaman perdana menteri untuk menjamu pesta kebun merayakan kemenangan Hayato Ikeda yang akan menggantikannya sebagai PM.
Pelaku penusukan ialah Taisuke Aramaki, pria pengangguran 65 tahun yang berafiliasi dengan sejumlah kelompok sayap kanan di Jepang.
Aramaki menusuk Kishi enam kali di paha yang menyebabkan kakek Abe itu mengeluarkan banyak darah. Namun, Kishi berhasil selamat karena tusukan pisau meleset dari arteri utama.
Kishi dilarikan ke rumah sakit (RS) serta menerima total 30 jahitan atas lukanya.
Sementara, Aramaki ditangkap di tempat kejadian dan akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Mei 1962 dengan jaminan.
Shinzo Abe bukanlah satu-satunya politisi di Jepang yang mengalami insiden pembunuhan atau percobaan pembunuhan. Ia tercatat sebagai perdana menteri ke tujuh yang diserang dan meninggal.
Sebelumnya, ada sejumlah PM Jepang yang diserang dan meninggal dunia sejak tahun 1909.
Pada tahun 1909, PM pertama Hirobumi Ito, ketua Dewan Penasihabt (majelis tinggi parlemen Jepang), ditembak mati oleh orang Korea An Jung-geun.
Dua belas tahun berselangm pada tahun 1921, PM Hara Takashi yang dikenal sebagai "Perdana Menteri Heimin" ditikam oleh seorang pemuda di Stasiun Tokyo.
Kemudian pada tahun 1930, PM Hamaguchi Osachi ditembak di peron yang sama di Stasiun Tokyo dan meninggal pada tahun berikutnya (1931).
Pada tahun 1932, insiden 15 Mei terjadi dimana perwira muda Angkatan Laut bersenjata membunuh PM Tsuyoshi Inukai.
Pada tahun 1936, insiden 26 Februari menewaskan mantan Perdana Menteri Saito Makoto dan Takahashi Karokiyozo.
Selanjutnya pada tahun 1961, kakek Shinzo Abe, PM Nobusuke Kishi bagian pahanya ditikam di tempat resepsi Kantor Perdana Menteri dan terluka parah namun nyawanya terselamatkan.
Diberitakan sebelumnya, kakek dari mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Nobusuke Kishi ternyata juga pernah mengalami penyerangan. Peristiwa itu terjadi saat ia menjabat sebagai PM pada tahun 1961.
Kishi ditusuk saat hendak meninggalkan kediaman perdana menteri untuk menjamu pesta kebun merayakan kemenangan Hayato Ikeda yang akan menggantikannya sebagai PM.
Pelaku penusukan ialah Taisuke Aramaki, pria pengangguran 65 tahun yang berafiliasi dengan sejumlah kelompok sayap kanan di Jepang.
Aramaki menusuk Kishi enam kali di paha yang menyebabkan kakek Abe itu mengeluarkan banyak darah. Namun, Kishi berhasil selamat karena tusukan pisau meleset dari arteri utama.
Kishi dilarikan ke rumah sakit (RS) serta menerima total 30 jahitan atas lukanya.
Sementara, Aramaki ditangkap di tempat kejadian dan akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Mei 1962 dengan jaminan.
- Penulis :
- renalyaarifin