
Pantau – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat (AMAM) mendatangi Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).
Gerakan Mahasiswa ini menduga Kepala Bappenas Suharso Monoarfa melakukan korupsi dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera memeriksanya.
Koordinator Aksi AMAM, Ajrin menyatakan pihaknya melihat kenaikan Harta Suharso Monoarfa mengalami kejanggalan.
“Kami hadir di sini berangkat dari kajian dan literasi. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kami melihat kenaikan harta kekayaan Suharso mengalami kejanggalan,” katanya.
Ajrin menduga Suharso melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan gratifikasi. Maka, dia meminta KPK untuk segera memeriksa dan memanggil Suharso.
“Dari kajian yang kami lakukan, Suharso diduga melakukan indikasi korupsi. Kami meminta KPK selaku lembaga yang berhak, untuk memanggil dan memeriksa Suharso,” katanya.
Ajarin manyatakan mendukung KPK untuk terus melakukan tindaklanjut laporan terkait dugaan korupsi Suharso. Dia juga mendukung KPK agar secepatnya membuat tim investigasi.
“Kami akan terus mendukung dan mengawal KPK agar segera membuat tim investigasi terkait kasus Suharso. Aksi di KPK pun sudah menjadi komitmen kami,” tutupnya.*
KPK Benarkan Suharso Carter Pesawat Jet
Berdasarkan informasi, dugaan penerimaan gratifikasi itu terkait dengan bantuan carter pesawat jet pribadi saat kunjungan Suharso ke Medan dan Aceh pada bulan Oktober 2020.
LHKPN mencatat rekening Suharso melonjak drastis pada 2019, dari Rp84 juta jadi Rp59,8 M.
Adapun laporan masyarakat terhadap Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut diterima KPK pada hari Kamis, 5 November 2020.
“Setelah kami cek, berdasarkan informasi yang kami terima benar ada laporan dimaksud,” kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
[Laporan: Syrudatin]
Gerakan Mahasiswa ini menduga Kepala Bappenas Suharso Monoarfa melakukan korupsi dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar segera memeriksanya.
Koordinator Aksi AMAM, Ajrin menyatakan pihaknya melihat kenaikan Harta Suharso Monoarfa mengalami kejanggalan.
“Kami hadir di sini berangkat dari kajian dan literasi. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kami melihat kenaikan harta kekayaan Suharso mengalami kejanggalan,” katanya.
Ajrin menduga Suharso melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan gratifikasi. Maka, dia meminta KPK untuk segera memeriksa dan memanggil Suharso.
“Dari kajian yang kami lakukan, Suharso diduga melakukan indikasi korupsi. Kami meminta KPK selaku lembaga yang berhak, untuk memanggil dan memeriksa Suharso,” katanya.
Ajarin manyatakan mendukung KPK untuk terus melakukan tindaklanjut laporan terkait dugaan korupsi Suharso. Dia juga mendukung KPK agar secepatnya membuat tim investigasi.
“Kami akan terus mendukung dan mengawal KPK agar segera membuat tim investigasi terkait kasus Suharso. Aksi di KPK pun sudah menjadi komitmen kami,” tutupnya.*
KPK Benarkan Suharso Carter Pesawat Jet
Berdasarkan informasi, dugaan penerimaan gratifikasi itu terkait dengan bantuan carter pesawat jet pribadi saat kunjungan Suharso ke Medan dan Aceh pada bulan Oktober 2020.
LHKPN mencatat rekening Suharso melonjak drastis pada 2019, dari Rp84 juta jadi Rp59,8 M.
Adapun laporan masyarakat terhadap Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut diterima KPK pada hari Kamis, 5 November 2020.
“Setelah kami cek, berdasarkan informasi yang kami terima benar ada laporan dimaksud,” kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
[Laporan: Syrudatin]
- Penulis :
- Desi Wahyuni