
Pantau - Puluhan ribu warga turun ke jalan di Karachi, Pakistan, pada Minggu, 5 Oktober 2025, untuk memperingati dua tahun serangan Israel di Gaza dan menyerukan solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Aksi yang dipusatkan di jalan utama Shara-e-Faisal ini menyerukan kepada komunitas internasional agar memecah kebisuan terhadap genosida yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Para peserta mengenakan syal tradisional keffiyeh dan mengibarkan bendera Palestina sepanjang jalannya unjuk rasa.
Gelombang Protes Nasional dan Seruan Pemimpin Jamaat-e-Islami
Unjuk rasa di Karachi ini merupakan bagian dari gelombang baru aksi solidaritas yang terjadi di berbagai wilayah Pakistan dalam beberapa bulan terakhir.
Aksi ini diselenggarakan oleh Jamaat-e-Islami (JI), partai politik berbasis agama yang telah memimpin puluhan demonstrasi pro-Palestina.
Penyelenggara menyebut jumlah peserta mencapai lebih dari 100.000 orang, sementara sumber independen memperkirakan angka antara 50.000 hingga 60.000 orang.
Pemimpin komunitas Hindu, Sikh, dan Kristen juga tampak hadir dalam barisan massa, menandakan dukungan lintas agama terhadap Palestina.
Ini merupakan pawai besar kedua dalam dua hari terakhir, setelah ribuan warga juga mengikuti aksi serupa di kota Lahore pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
"Hancurkan Israel", "Hidup Palestina", menjadi seruan massa saat pemimpin Jamaat-e-Islami, Hafiz Naeem-ur-Rehman, naik ke panggung utama di atas jembatan penyeberangan.
"Gaza adalah simbol perlawanan, di mana rakyatnya telah menghadapi kebrutalan Israel yang didukung Barat selama dua tahun terakhir," ujarnya.
Rehman juga memuji Hamas atas "diplomasi bijak" yang dianggap berhasil menggagalkan upaya Amerika Serikat dan Israel untuk mengisolasi gerakan perlawanan tersebut.
"Rakyat Pakistan berdiri bersama Palestina dan Hamas. Pengorbanan mereka telah mengungkap Israel dan Zionis di seluruh dunia, bahkan di negara-negara Barat," tegasnya.
Ia juga mengecam keras Israel atas serangan dan penculikan terhadap peserta Global Sumud Flotilla yang terjadi pekan lalu.
Aksi ini turut melibatkan tokoh nasional seperti mantan Senator Mushtaq Ahmad Khan.
Latar Belakang: Dua Tahun Serangan ke Gaza
Sejak dimulainya serangan besar-besaran Israel ke Gaza pada Oktober 2023, lebih dari 67.000 warga Palestina dilaporkan telah terbunuh.
Serangan terbaru kembali dilancarkan Israel pada 18 Maret 2025, yang mengakhiri kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sempat berlaku sejak Januari 2025.
Akibat serangan lanjutan ini, setidaknya 13.420 orang tewas dan 57.124 lainnya mengalami luka-luka.
Masyarakat internasional terus didesak untuk bertindak nyata menghentikan agresi tersebut dan mendorong perlindungan terhadap warga sipil Palestina.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf