Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Di Demo soal Kenaikan Harga BBM, Jokowi Pindah Kantor ke Bogor

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Di Demo soal Kenaikan Harga BBM, Jokowi Pindah Kantor ke Bogor
Pantau - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini berkegiatan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, dilaporkan ada sejumah aksi demonstrasi di sejumlah daerah, termasuk di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat di hari yang sama.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono membenarkan Jokowi hari ini berkantor di Bogor lantaran ada kegiatan yang sudah dijadwalkan sejak pekan lalu.

"Beliau itu terjadwal di Bogor, memang terjadwal dari minggu lalu kan habis dari menerima tamu negara di Bogor dan lanjut kegiatan hari ini di Bogor. Ya terkait demo ya, kita mungkin dari pejabat terkait menerimanya," kata Heru kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Heru menampik bahwa berkantornya Jokowi di Bogor demi menghindari deretan aksi demonstrasi di Jakarta. Heru kembali menegaskan bahwa kegiatan Jokowi sudah terjadwal jauh-jauh hari.

"Dari minggu lalu terjadwal bahkan dari dua minggu yang lalu karena ada tamu negara, hari Senin kegiatan di sana, terus Bapak Presiden lanjut di sana hari Selasa, lanjut kegiatan di Bogor. Enggak ada kami jadwalkan beliau di Bogor, kami kan nggak tahu ada kenaikan BBM, ada demo kita nggak tahu," ujar Heru.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres, Bey Machmudin menyampaikan hal senada. Ia menyebut bahwa kegiatan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat sudah terjadwal sebelumnya.

"Itu karena sudah terjadwal di Bogor, seperti kemarin kan tiba-tiba ke Jakarta. Jadi tidak masalah jadwal itu karena sudah jadwal di Bogor, kalau perlu ke Jakarta ya ke Jakarta," ujar Bey.

Saat ditanya mengenai apakah ada kemungkinan Jokowi menemui pedemo, Bey menekankan pernyataan Jokowi soal perbedaan pendapat di negara demokrasi. Menurut Bey, Jokowi telah berpesan agar penyampaian pendapat dilakukan dengan tertib.

"Presiden kan menyampaikan perbedaan pendapat itu wajar, ada yang setuju kenaikan, ada yang nggak setuju. Presiden menyampaikan juga kemarin yang penting tertib, tidak anarkis, dan juga dalam koridor peraturan yang ada," ujar Bey.
Penulis :
khaliedmalvino

Terpopuler