Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KPUD Jaktim Minim Pelamar Petugas PPS karena Trauma saat Pemilu 2019

Oleh Desi Wahyuni
SHARE   :

KPUD Jaktim Minim Pelamar Petugas PPS karena Trauma saat Pemilu 2019
Pantau - KPU Pusat sudah menutup pendaftaran Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk pemilu 2024, Jumat (30/12/2022). Namun sayang, sejumlah wilayah di Jakarta Timur ada yang tidak tertarik mendaftar sebagai PPS karena trauma dengan peristiwa pemilu serentak 2019.

Pantau.com temukan di KPUD Jakarta Timur, ada dua wilayah yang sepi pelamar.

"Pusing saya, sampai saat ini untuk Ceger nggak ada yang daftar, Setu baru 2. Kalau Lubang Buaya sudah 15," kata salah seorang anggota KPUD yang tidak disebutkan namanya, Kamis (29/12/2022).

Perlu diketahui, pendaftaran sudah di buka sejak tanggal 18 Desember dan di tutup tanggal 27 Desember 2022. Namun karena ada masalah sehingga diperpanjang hingga tanggal 30 Desember 2022.

"Iya kan se-Indonesia yang akses jadi sempat down, perbaikan,"ujarnya lagi.

Terpisah, salah seorang warga Ceger Yani mengungkapkan bahwa tetangganya ogah menjadi petugas PPS karena trauma dengan peristiwa banyaknya petugas KPPS yang tewas karena kelelahan menghitung surat suara.

"Nggak ada yang mau di tempat gue, trauma pada meninggal. Susah gue ngerayunya," ujar relawan di lingkungan Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur kepada Pantau.com, Jumat (30/12/2022)

894 Tewas dalam Pemilu 2019

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengungkap jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 lalu.

Menurut Arief, total ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.

"Ini yang banyak dijadikan diskusi di publik tentang jumlah petugas yang meninggal dan petugas yang sakit. Kami sudah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab kita," kata Arief dalam acara Refleksi Hasil Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 dan Persiapan Penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).

Menurut dia, beban kerja di Pemilu 2019 cukup besar sehingga menjadi salah satu faktor banyak petugas yang sakit atau meninggal dunia.
Penulis :
Desi Wahyuni