
Pantau.com - Gerakan #2019GantiPresiden menuai pro dan kontra diberbagai daerah di Indonesia. Wakil Ketua Umum PPP Muhammad Arwani Thomafi meminta setelah pendaftaran capres-cawapres dibuka seharusnya gerakan #2019GantiPresiden ditindak KPU dan Bawaslu.
"Gerakan ini pasca tanggal 10 Agustus 2018 atau setelah batas akhir pendaftaran capres-cawapres semestinya telah masuk radar pengaturan penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu," ujar Thomafi saat dihubungi Pantau.com, Senin (27/8/2018).
"Karena esensinya, setelah melewati masa pendaftaran capres-cawapres, gerakan tersebut telah masuk gerakan politik praktis," sambungnya.
Baca juga: Ini Komentar Nasdem Soal Ahmad Dhani yang Dikepung Massa di Surabaya
Thomafi menilai, gerakan ini dilihatnya sangat berpotensi menimbulkan ketidak tertiban di masyarakat. Menurutnya, jika mau gerakan ini harus disahkan dimata hukum terlebih dahulu paling tidak dirembukan menjadi organisasi masyarakat (ormas).
"Gerakan ini harus mengidentifikasi dirinya sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas), organisasi politik, atau organisasi tanpa bentuk (OTB)? Identifikasi ini penting terkait dengan posisi gerakan ini di mata hukum," tuturnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi II di DPR RI itu menyebut, langkah Polri tak memberikan izin deklarasi gerakan #2019GantiPresiden dinilainya sudah tepat. Meski begitu, ia tak setuju jika masyarakat sipil yang turun tangan membubarkan acara tersebut.
Baca juga: BIN Akui Minta Neno Warisman Tinggalkan Pekanbaru, Ini Alasannya
"Ini akan berpotensi terjadi benturan antar masyarakat sipil. Untuk itu Polri harus turun langsung dan tegas membubarkan," pungkasnya.
Sekadar informasi beberapa pro dan kontra muncul di beberapa daerah terkait dengan gerakan #2019GantiPresiden.
Di antaranya seperti yang dialami Neno Warisman saat berkunjung ke Pekanbaru Riau dalam acara Tour Musik bertajuk "#2019 Ganti Presiden". Ia sempat dihadang sekelompok orang tak dikenal saat tiba di bandara Pekanbaru Riau. Begitu juga penolakan terhadap Ahmad Dhani di Surabaya.
- Penulis :
- Widji Ananta