Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ternyata Ini Motif Instruktur Senam di Ngawi Bunuh Suami Pakai Palu

Oleh Firdha Rizki Amalia
SHARE   :

Ternyata Ini Motif Instruktur Senam di Ngawi Bunuh Suami Pakai Palu
Pantau - Aparat kepolisian mengungkap motif instruktur senam di Ngawi, Jawa Timur, beranama Anis Puji Lestari atau Hanis (35) tega membunuh suaminya, Romdan (42) dengan cara memukul kepala korban menggunakan palu.

"Motifnya lantaran masalah ekonomi. Asmara tidak ada," ujar Kapolres Ngawi, AKBP Dwiasi Wiyatputera, kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

Sebelum terjadi pembunuhan, pasangan suami istri (pasutri) itu terlibat cekcok, pelaku meminta uang untuk keperluan membayar utang.

"Sempat cekcok pelaku meminta uang untuk membayar hutang," katanya.

Utang yang menumpuk membuat hubungan keduanya sudah tidak harmonis sejak 2019. Hanis mengaku menjadi tulang punggung keluarga karena suami sakit-sakitan.

"Sejak tahun 2019 pasangan ini sudah tidak harmonis. Terlilit utang pelaku jadi tulang punggung karena korban sakit-sakitan," jelas Dwiasi.

Diwasi mengatakan bahwa kini Hanis telah ditahan oleh aparat kepolisian. Ia juga telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.

"Kita menetapkan tersangka pembunuhan dengan korban R warga Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Ngawi. Pelaku tak lain merupakan istrinya sendiri," tuturnya.

Akibat perbuatannya, Hanis dijerat Pasal 44 Ayat (1), (3) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Diketahui, awalnya, Hanis tidak mengakui perbuatannya. Ia mengatakan kepada aparat kepolisian bahwa suaminya meninggal dunia karena jatuh terpeleset di kamar mandi. Namun, polisi tidak habis akal hingga akhirnya Hanis mengakui dirinya yang membunuh sang suami.

Diberitakan sebelumnya, Romdah yang merupakan petani warga Desa Sirigan, Paron, Ngawi, ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar dengan luka pada bagian kepala, Sabtu (18/2).

Hanis yang menemukan pertama kali itu bukannya melaporkan ke polisi, justru menghubungi keluarga. Kades Srigan, Suyanto, sempat menyarankan keluarga melapor ke polisi namun ditolak.

Kakak korban, Suroto, melarang siapa pun untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Kemudian, jenazah korban langsung dimakamkan pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: Instruktur Senam di Ngawi Pukul Kepala Suami Pakai Palu hingga Tewas
Penulis :
Firdha Rizki Amalia