
Pantau - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj ancam akan menyerukan aksi tak bayar pajak jika Rafael Alun Trisambodo terbukti menyelewengkan dana pajak.
Said menyebut, hal serupa pernah ia serukan saat menjabat sebagai Ketum PBNU pada 2012 lalu. Kala itu, seruan tersebut ia lontarkan karena Gayus Tambunan terbukti melakukan penyelewengan dana.
"Waktu itu ada kejadian Gayus Tambunan, keputusan para kyai bahwa kalau uang pajak selalu diselewengkan. NU akan mengambil sikap tegas warga NU tidak usah bayar pajak," kata Said di RS Mayapada, Kuningan (28/2/2023).
Said mengungkapkan, keputusan itu mengacu pada kitab kuning dan para imam serta ulama. Ia menjelaskan, dana pajak harus dipakai untuk keperluan masyarakat umum.
Ia mengenang, saat menyerukan aksi tidak bayar pajak sampai didatangi oleh utusan Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjadi presiden. Namun, dia tetap pada keputusannya.
"Saya bilang kalau memang itu, itu berdasarkan referensi kitab kuning, para imam, para ulama referensi, kalau pajak masih diselewengkan, warga NU akan diajak oleh para kyai-kyai tidak usah bayar pajak," imbuhnya.
Seperti diketahui, harta Kabag Umum DJP Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan, sebab ditemukan banyak kejanggalan.
Rafael memiliki harta yang hampir setara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan Rafael per 2021, ia memiliki total kekayaan Rp56.104.350.289, dan tidak memiliki utang sama sekali.
Angka ini hanya lebih rendah Rp1,9 miliar dari harta Sri Mulyani yang mencapai Rp58.048.779.283.
Said menyebut, hal serupa pernah ia serukan saat menjabat sebagai Ketum PBNU pada 2012 lalu. Kala itu, seruan tersebut ia lontarkan karena Gayus Tambunan terbukti melakukan penyelewengan dana.
"Waktu itu ada kejadian Gayus Tambunan, keputusan para kyai bahwa kalau uang pajak selalu diselewengkan. NU akan mengambil sikap tegas warga NU tidak usah bayar pajak," kata Said di RS Mayapada, Kuningan (28/2/2023).
Said mengungkapkan, keputusan itu mengacu pada kitab kuning dan para imam serta ulama. Ia menjelaskan, dana pajak harus dipakai untuk keperluan masyarakat umum.
Ia mengenang, saat menyerukan aksi tidak bayar pajak sampai didatangi oleh utusan Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjadi presiden. Namun, dia tetap pada keputusannya.
"Saya bilang kalau memang itu, itu berdasarkan referensi kitab kuning, para imam, para ulama referensi, kalau pajak masih diselewengkan, warga NU akan diajak oleh para kyai-kyai tidak usah bayar pajak," imbuhnya.
Seperti diketahui, harta Kabag Umum DJP Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo menjadi sorotan, sebab ditemukan banyak kejanggalan.
Rafael memiliki harta yang hampir setara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dilaporkan Rafael per 2021, ia memiliki total kekayaan Rp56.104.350.289, dan tidak memiliki utang sama sekali.
Angka ini hanya lebih rendah Rp1,9 miliar dari harta Sri Mulyani yang mencapai Rp58.048.779.283.
- Penulis :
- Aditya Andreas