billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Geger! Siswa SMA Tukang Palak di Padang Hajar Teman hingga Luka-luka

Oleh renalyaarifin
SHARE   :

Geger! Siswa SMA Tukang Palak di Padang Hajar Teman hingga Luka-luka
Pantau - Beredar di media sosial video pelajar SMA menganiaya temannya yang memiliki kekurangan. Diduga ini merupakan kasus perundungan dan pemerasan, lantaran pelaku melakukan pemalakan terhadap korban.

Seperti yang dilihat tim Pantau.com pada video yang beredar di Twitter, Sabtu (11/3/2023). Tampak dua pria berseragam SMA sedang terlibat perkelahian di sebuah taman yang lapang. Diduga peristiwa tersebut terjadi di Gadut, Kota Padang, Sumatera Barat.

Diduga korban dipalak dan dipaksa memberikan uang. Namun korban tidak ingin memberikan uang, sehingga pelaku langsung memukul korban.

"Korban dipalak dengan cara paksa,lalu korban tidak ingin memberikan uang kepada pelaku karna sudah kesel/bosan diminta terus,pelaku langsung memukul korban. lalu pelaku dikarenakan kesal langsung mengajak korban duel/bertengkar 1v1," kata akun Twitter @naraya***.

"Korban kesal, ditambah dia yang mempunyai kekurangan langsung menyetujui tindakan tersebut(jam keluar main), lalu mereka pergi keluar sekolah dan menuju ke lapangan golf wirabraja ulu gadut dan memulai aksinya seperti yang ada di dalam vidio," tambahnya.

Peristiwa ini sudah terdengar oleh pihak sekolah saat orang tua korban melaporkan ke sekolah, karena melihat anaknya pulang sekolah dalam kondisi lemas dan ada luka bengkak di area wajah dan telinga. Pihak sekolah memberikan solusi jalur damai dan meminta orang tua korban menandatangani surat damai tertulis.

"Lalu siang-sore harinya sewaktu korban sudah pulang sekolah, orangtua korban melihat anaknya yang sudah lemas dan ada pembengkakan dimuka dan juga dibelakang telinga, lalu orang tua korban tidak terima anaknya di perlakukan seperti itu," katanya.

"Orangtua korban melapor ke sekolah, dan solusi yang diberikan pihak sekolah adalah jalur damai lalu sekolah menyuruh orangtua korban untuk datang hari jumat untuk menanda tangani surat damai tertulis," sambungnya.

Kemudian, video penganiayaan ini tersebar di media sosial. Kesal melihat sang anak diperlakukan tak layak, orang tua korban memilih jalur hukum dan menolak untuk damai.
Penulis :
renalyaarifin