billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

4 Pernyataan Arteria Dahlan dalam Debat Panas dengan Mahfud

Oleh Syahrul Ansyari
SHARE   :

4 Pernyataan Arteria Dahlan dalam Debat Panas dengan Mahfud
Pantau - Arteria Dahlan adalah salah satu anggota DPR yang ditantang Menko Polhukam Mahfud MD untuk datang dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR terkait transaksi janggal Rp 349 Triliun di Kementerian Keuangan.

Namun, pada rapat tersebut, dia menunjukkan nyalinya untuk datang.

Bahkan, Arteria tercatat juga memberikan tanggapan atas pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

Berikut pernyataan Arteria Dahlan di rapat Komisi III DPR itu:

1. Ancam Laporkan Mahfud Soal Anggota DPR Makelar Kasus

Arteria tak terima dengan pernyataan Mahfud soal anggota DPR marah-marah tapi kemudian jadi makelar kasus alias markus.

"Tadi Prof begitu keras, DPR itu keras padahal Markus minta proyek. Saya minta Prof cabut," katanya.

"Saya minta ini Prof cabut, atau nanti saya juga perkarakan ini," kata lanjutnya.

"Ini anggota DPR yang 'markus' yang mana? Periode lalu. Ya nggak apa-apa, berarti periode yang lalu saya. Saya keberatan. Nanti saya bilang saya akan keberatan periode yang lalu kita markus. Kalau Pak Benny nggak keberatan. Mungkin Pak Benny merasa memang ada markus," kata Arteria.

2. Tak Mau Dibenturkan dengan Kepala BIN Budi Gunawan

Arteria juga tidak mau dibenturkan dengan Kepala BIN Budi Gunawan. Hal itu terkait dengan argumentasi Mahfud soal mempublikasikan perkara-perkara yang dipersoalkan anggota DPR termasuk transaksi janggal Rp 349 Triliun.

"Saya karier dari kecil, Prof, saya tidak pernah pakai fasilitas apa-apa tiba-tiba Prof mencoba membenturkan saya dengan yang amat saya hormati Pak Budi Gunawan," katanya.

3. Ngaku Di-bully, Cupu dan Banyak Bacot

Arteria mengaku di-bully karena menyatakan tidak berani menjawab tantangan Mahfud. Meski begitu, ia akhirnya datang menghadiri rapat Komisi III DPR.

"Tiba-tiba saya juga kaget setelah itu saya ditantang, saya mencoba juga untuk sabar, Pak, semua orang punya keberanian, saya pastikan saya juga punya keberanian. Tapi saya katakan, saya nggak berani nerima tantangan Prof, di-bully Prof, cupu, penakut, apa, banyak bacot, dan sebagainya," katanya.

4. Kecewa Terhadap Mahfud yang Ia Sebut Guru

Arteria juga kecewa dengan Mahfud. Padahal ia sudah menganggap mantan Ketua MK itu seperti orang tua dan gurunya sendiri.

"Saya katakan 'beliau saya anggap sebagai orang tua saya, sebagai guru saya', 'wah itu alasan klasik', macem-macem, saya juga kaget sampai hari ini, bahkan ada yang katakan 'kok ke Prof seperti', saya katakan 'saya katakan saya sudah diem, Prof masih ngegas, saya harus melawan?' saya bilang seperti itu," katanya.

"Saya hormati Prof orang tua dan guru saya, akhirnya saya putuskan itu dulu, betul, Pak. Prof membunuh anak-anak yang Prof didik sendiri kalau begini caranya, Prof. Saya punya karir dari kecil, Prof, saya tidak pernah pakai fasilitas apa-apa, tiba-tiba Prof mencoba membenturkan saya dengan yang amat saya hormati Pak Budi Gunawan tadi," kata Arteria Dahlan.
Penulis :
Syahrul Ansyari