
Pantau - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi mengungkap para korban dukun asal Banjarnegara, Slamet Tohari, alias Mbah Slamet, laki-laki berusia sekitar 40-50 tahun dan perempuan antara usia 25-35 tahun. Ia menyampaikan dari hasil identifikasi tidak ditemukan adanya tanda kekerasan.
"Hasil pengungkapan medis mereka mati lemas, tidak ada unsur kekerasan," kata Luthfi di Polda Jateng, Rabu (5/4/2023).
Luthfi menuturkan di masing-masing liang ada botol. Pengakuan dari tersangka, para korban diberikan racun potas.
Sebelumnya, ia menyampaikan polisi membuka posko pengaduan orang hilang. Luthfi pun mempersilakan masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke Polres Banjarnegara atau Polda Jawa Tengah.
"Kita buat posko pengaduan masyarakat untuk data antem mortem bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga. Dirkrimum juga membuka posko, di Banjarnegara juga ada posko karena tim DVI di sana," katanya.
Polisi menangkap Slamet Tohari yang merupakan dukun pengganda uang beberapa hari yang lalu. Pria asal Banjarnegara itu membunuh pasiennya sebanyak 12 orang.
Kasus terungkap berkat laporan dari keluarga salah satu korban asal Sukabumi, Paryanto, ke polisi.
"Hasil pengungkapan medis mereka mati lemas, tidak ada unsur kekerasan," kata Luthfi di Polda Jateng, Rabu (5/4/2023).
Luthfi menuturkan di masing-masing liang ada botol. Pengakuan dari tersangka, para korban diberikan racun potas.
Sebelumnya, ia menyampaikan polisi membuka posko pengaduan orang hilang. Luthfi pun mempersilakan masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke Polres Banjarnegara atau Polda Jawa Tengah.
"Kita buat posko pengaduan masyarakat untuk data antem mortem bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga. Dirkrimum juga membuka posko, di Banjarnegara juga ada posko karena tim DVI di sana," katanya.
Polisi menangkap Slamet Tohari yang merupakan dukun pengganda uang beberapa hari yang lalu. Pria asal Banjarnegara itu membunuh pasiennya sebanyak 12 orang.
Kasus terungkap berkat laporan dari keluarga salah satu korban asal Sukabumi, Paryanto, ke polisi.
- Penulis :
- Syahrul Ansyari