
Pantau - Jenazah prajurit TNI bernama Pratu Arifin yang meninggal akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, hingga saat ini masih belum dievakuasi karena terkendala cuaca.
Panglima TNI, Laksmana Yudo Margono, mengatakakan bahwa pihaknya tengah berkonsentrasi untuk terus berupaya melakukan evakuasi jenazah Pratu Arifin dari jurang.
"Jenazah yang meninggal 1 orang yang terjatuh ke jurang. Hari ini kita upayakan untuk dievakuasi namun sampai saat ini evakuasi belum berhasil karena faktor cuaca," kata Yudo, kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).
Adapun total 36 prajurit menjadi korban penyerangan KKB. Dari jumlah itu, ada Pratu Arifin yang gugur, sebanyak 4 prajurit yang masih hilang, lalu 4 di antaranya terluka dan 27 lainnya dalam kondisi sehat. Untuk korban luka sudah dievakuasi dan telah mendapat perawatan di rumah sakit.
"Dari 36 prajurit kita yang melaksanakan patroli guna mencari keberadaan pilot Susi Air di jalan kita dihadang KKB dan terjadi kontak tembak," kata Yudo.
Diberitakan sebelumnya, KKB melakukan penyerangan kepada prajurit Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegungungan, pada Sabtu (15/4).
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Kav. Herman Taryaman, menyebut Pratu Miftahul Arifin gugur pada Sabtu pagi saat korban bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi sedang mencari Pilot Susi Air yang disandera KKB.
“Korban setelah tertembak terjatuh ke jurang, ” jelas Herman Taryaman, Minggu (16/4).
Panglima TNI, Laksmana Yudo Margono, mengatakakan bahwa pihaknya tengah berkonsentrasi untuk terus berupaya melakukan evakuasi jenazah Pratu Arifin dari jurang.
"Jenazah yang meninggal 1 orang yang terjatuh ke jurang. Hari ini kita upayakan untuk dievakuasi namun sampai saat ini evakuasi belum berhasil karena faktor cuaca," kata Yudo, kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).
Adapun total 36 prajurit menjadi korban penyerangan KKB. Dari jumlah itu, ada Pratu Arifin yang gugur, sebanyak 4 prajurit yang masih hilang, lalu 4 di antaranya terluka dan 27 lainnya dalam kondisi sehat. Untuk korban luka sudah dievakuasi dan telah mendapat perawatan di rumah sakit.
"Dari 36 prajurit kita yang melaksanakan patroli guna mencari keberadaan pilot Susi Air di jalan kita dihadang KKB dan terjadi kontak tembak," kata Yudo.
Diberitakan sebelumnya, KKB melakukan penyerangan kepada prajurit Satgas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegungungan, pada Sabtu (15/4).
Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Kav. Herman Taryaman, menyebut Pratu Miftahul Arifin gugur pada Sabtu pagi saat korban bersama rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi sedang mencari Pilot Susi Air yang disandera KKB.
“Korban setelah tertembak terjatuh ke jurang, ” jelas Herman Taryaman, Minggu (16/4).
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia