
Pantau - Ketua KPK Firli Bahuri mengenang sosok Raden Ajeng (RA) Kartini sebagai tokoh perempuan yang bisa memberikan sifat religi, khususnya pada bulan suci Ramadan tahun ini.
"Hari Kartini yang kita peringati dalam suasana bulan suci Ramadhan pada tahun ini, tentunya lebih memberikan arti tentang sosok religi seorang RA Kartini, yang sejatinya senantiasa menjadi suri tauladan baik bagi hidup kehidupan segenap anak bangsa di republik ini," tulis Firli dalam keterangan tertulisnya yang diterima Pantau.com, Jumat (21/4/2023).
Firli menuturkan, tak bisa dipungkiri, RA Kartini merupakan salah satu tokoh penting dalam dinamika kehidupan intelektual pada masa itu.
Dia menambahkan, RA Kartini adalah simbol kebangkitan dan emansipasi wanita Indonesia dari belenggu tradisi paternalistis.
"Di mana pandangan Kartini juga mampu membuka lebar sempitnya sudut pandang masyarakat terhadap agama kala itu," ujar Firli.
Firli menyebut, Kartini sebagai perempuan lahir dan besar di keluarga Islam taat ternyata mempunyai pemikiran jernih tentang agamanya.
"Sebagai perempuan yang lahir dan besar di keluarga Islam yang taat, Kartini ternyata memiliki pemikiran yang sangat jernih mengenai agama islam yang dianutnya," lanjut Firli.
Hal ini, kata Firli, bisa dilihat dari guratan pena RA Kartini yang dituliskan ke sahabat penanya, Estella Zeehandelar di Belanda.
"Kartini muda menceritakan keresahan hatinya terkait kurang tepatnya penafsiran agama dalam kehidupan masyarakat pada zamannya," kata Firli.
“Di sini orang diajari membaca Quran, tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Samalah halnya seperti engkau mengajar saya membaca buku bahasa Inggris dan saya harus hafal seluruhnya, tanpa kamu terangkan arti kata sepatah pun dalam buku itu kepada saya,” ujar Firli menukil dari tulisan RA Kartini dalam lembaran surat yang diterima sahabatnya Estella Zeehandelar.
"Hari Kartini yang kita peringati dalam suasana bulan suci Ramadhan pada tahun ini, tentunya lebih memberikan arti tentang sosok religi seorang RA Kartini, yang sejatinya senantiasa menjadi suri tauladan baik bagi hidup kehidupan segenap anak bangsa di republik ini," tulis Firli dalam keterangan tertulisnya yang diterima Pantau.com, Jumat (21/4/2023).
Firli menuturkan, tak bisa dipungkiri, RA Kartini merupakan salah satu tokoh penting dalam dinamika kehidupan intelektual pada masa itu.
Dia menambahkan, RA Kartini adalah simbol kebangkitan dan emansipasi wanita Indonesia dari belenggu tradisi paternalistis.
"Di mana pandangan Kartini juga mampu membuka lebar sempitnya sudut pandang masyarakat terhadap agama kala itu," ujar Firli.
Firli menyebut, Kartini sebagai perempuan lahir dan besar di keluarga Islam taat ternyata mempunyai pemikiran jernih tentang agamanya.
"Sebagai perempuan yang lahir dan besar di keluarga Islam yang taat, Kartini ternyata memiliki pemikiran yang sangat jernih mengenai agama islam yang dianutnya," lanjut Firli.
Hal ini, kata Firli, bisa dilihat dari guratan pena RA Kartini yang dituliskan ke sahabat penanya, Estella Zeehandelar di Belanda.
"Kartini muda menceritakan keresahan hatinya terkait kurang tepatnya penafsiran agama dalam kehidupan masyarakat pada zamannya," kata Firli.
“Di sini orang diajari membaca Quran, tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Samalah halnya seperti engkau mengajar saya membaca buku bahasa Inggris dan saya harus hafal seluruhnya, tanpa kamu terangkan arti kata sepatah pun dalam buku itu kepada saya,” ujar Firli menukil dari tulisan RA Kartini dalam lembaran surat yang diterima sahabatnya Estella Zeehandelar.
- Penulis :
- khaliedmalvino