
Pantau.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempertanyakan maksud dari gerakan deklarasi 2019 ganti presiden yang sempat marak dibeberapa daerah.
"Ganti presiden tuh maksudnya ganti sistem atau apa? Mau ganti khilafah? Mau ganti apa? Kerajaan? Itu kan ganti presiden," kata Ganjar ditemui di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 September 2018.
Baca juga: Gerakan #2019GantiPresiden Siap Dukung Prabowo-Sandi, Asal Ada Kontrak Politik
Menurut politisi PDIP itu, sebaiknya masyarakat langsung mendeklarasikan dukungan mereka dengan menyebut nama calon presiden yang telah pasti ditetapkan oleh KPU.
"Kan sudah jelas capresnya pak Jokowi dan pak Prabowo. Udah jelas-jelasan aja lah. Saya dukung Pak Jokowi, saya dukung pak Prabowo. Selesaikan," ucapnya.
Sementara itu, kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadi salah satu kota yang rencananya akan menjadi lokasi deklarasi gerakan tersebut pada 9 September mendatang. Namun rencananya tersebut dikabarkan tidak mendapat izin dari pihak kepolisian lantaran mendapat banyak penolakan dari masyarakat Surakarta.
Ganjar mengaku perlu mengecek kejadian tersebut. Karena peristiwa itu terjadi berdekatan dengan waktu pelantikan dirinya sebagai Gubernur terpilih.
Baca juga: Pengamat: Gerakan #2019GantiPresiden Harus Ditindak
"Saya cek dulu karena saya baru dilantik. Kemaren off gitu, yang tanggal 9 ya? Saya cek dulu persoalannya apa. Saya sih sebenernya ngusulin, mbok, deklarasinya deklarasi capres gitu. Kan lebih jelas wong calonnya udah dua kok," ujar Ganjar.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi