
Pantau - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi, seiring dengan turunnya harga minyak dunia ke level USD68/barel.
Politisi PKS ini menambahkan, dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sedang membaik. Maka, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak menurunkan harga BBM subsidi.
"Tren harga pasar minyak dunia terus menurun sejak Juni 2022 yang menyentuh USD120/barel. Hari ini, harga minyak mentah sudah mencapai USD68/barel. Jadi, wajar kalau harga BBM bersubsidi turun," kata Mulyanto, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: Soal Dugaan TPPU di Kemenkeu, Komisi III DPR Desak Satgas Usut Tuntas Hingga ke Akar
Mulyanto juga meminta pemerintah segera menghitung ulang besaran harga BBM bersubsidi bagi masyarakat. Ia mengatakan, pemerintah jangan menahan hak masyarakat untuk mendapatkan BBM murah.
Mulyanto berpendapat, saat ini masyarakat membutuhkan bantuan untuk dapat bangkit memperbaiki kondisi ekonominya. Terutama bagi masyarakat yang sehari-harinya bekerja di sektor informal.
"Jangan hanya mau menaikkan harga BBM bersubsidi di saat harga minyak dunia melonjak, tapi enggan menurunkan harga di saat harga minyak dunia anjlok," tegasnya.
Baca Juga: Komisi II DPR Ingatkan Serangan Siber Terhadap Keamanan Identitas Kependudukan Digital
Sebagai informasi, harga BBM bersubsidi jenis Pertalite kini sudah menyentuh angka Rp10.000 per liter sejak dinaikkan pada 3 September 2022. Sebelumnya, harga BBM Pertalite Rp7.650 per liter.
Pertamina memang telah menurunkan BBM untuk kendaraan bermesin diesel. Pertamina Dex turun dari Rp15.400 per liter menjadi Rp 14.600 per liter.
Begitu juga dengan BBM jenis Dexlite yang kini turun dari Rp14.250 per liter menjadi Rp13.700 per liter.
Politisi PKS ini menambahkan, dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sedang membaik. Maka, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak menurunkan harga BBM subsidi.
"Tren harga pasar minyak dunia terus menurun sejak Juni 2022 yang menyentuh USD120/barel. Hari ini, harga minyak mentah sudah mencapai USD68/barel. Jadi, wajar kalau harga BBM bersubsidi turun," kata Mulyanto, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: Soal Dugaan TPPU di Kemenkeu, Komisi III DPR Desak Satgas Usut Tuntas Hingga ke Akar
Mulyanto juga meminta pemerintah segera menghitung ulang besaran harga BBM bersubsidi bagi masyarakat. Ia mengatakan, pemerintah jangan menahan hak masyarakat untuk mendapatkan BBM murah.
Mulyanto berpendapat, saat ini masyarakat membutuhkan bantuan untuk dapat bangkit memperbaiki kondisi ekonominya. Terutama bagi masyarakat yang sehari-harinya bekerja di sektor informal.
"Jangan hanya mau menaikkan harga BBM bersubsidi di saat harga minyak dunia melonjak, tapi enggan menurunkan harga di saat harga minyak dunia anjlok," tegasnya.
Baca Juga: Komisi II DPR Ingatkan Serangan Siber Terhadap Keamanan Identitas Kependudukan Digital
Sebagai informasi, harga BBM bersubsidi jenis Pertalite kini sudah menyentuh angka Rp10.000 per liter sejak dinaikkan pada 3 September 2022. Sebelumnya, harga BBM Pertalite Rp7.650 per liter.
Pertamina memang telah menurunkan BBM untuk kendaraan bermesin diesel. Pertamina Dex turun dari Rp15.400 per liter menjadi Rp 14.600 per liter.
Begitu juga dengan BBM jenis Dexlite yang kini turun dari Rp14.250 per liter menjadi Rp13.700 per liter.
- Penulis :
- Aditya Andreas