
Pantau - TNI membentuk tim khusus (timsus) guna memburu penyebar berita bohong (hoax) video dengan narasi Panglima TNI, Laksmana Yudo Margono deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024. Selain itu, TNI juga akan mengusut kasus tersebut.
"Membentuk tim khusus, terdiri (dari) Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, Sat Siber," ujar Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono, Jumat (19/5/2023).
Lebih lanjut, proses hukum ditempuh karena kasus ini bukan yang pertama terjadi. Penyebaran hoaks berulang kali itu diduga mempunyai niat khusus untuk menyerang dan mendiskreditkan TNI. Julius menegaskan bahwa TNI menjunjung netralitas dalam Pemilu.
"Modus seperti ini bukan kali pertama, berulang, dengan niatan kuat untuk menyerang TNI sebagai institusi dan mendiskreditkan Laksamana TNI Yudo Margono, yang jelas-jelas menyampaikan netralitas TNI," jelas Julius.
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial video dengan narasi ribuan TNI yang dipimpin oleh Panglima TNI, Lakmana Yudo Margono, deklarasi mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai Presiden 2024.
Adapun Pusat Penerangan (Puspen) TNI menegaskan bahwa video berdurasi delapan menit dan dua detik yang diunggah kanal YouTube Menara Istana itu adalah hoaks.
"Berita viral dengan judul 'di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024' adalah HOAX," tulis Puspen TNI dalam akun Instagram resminya, @puspentni, Rabu (17/5).
Lebih lanjut, Puspen TNI mengatakan bahwa video hoaks tersebut mengedit video Panglima TNI dan kegiatan prajurit TNI serta kegiatan olah raga Anies Baswedan seolah-olah dalam satu acara Partai NasDem. Padahal kegiatan olahraga tersebut dilakukan Anies di Kopasus saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Membentuk tim khusus, terdiri (dari) Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, Sat Siber," ujar Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono, Jumat (19/5/2023).
Lebih lanjut, proses hukum ditempuh karena kasus ini bukan yang pertama terjadi. Penyebaran hoaks berulang kali itu diduga mempunyai niat khusus untuk menyerang dan mendiskreditkan TNI. Julius menegaskan bahwa TNI menjunjung netralitas dalam Pemilu.
"Modus seperti ini bukan kali pertama, berulang, dengan niatan kuat untuk menyerang TNI sebagai institusi dan mendiskreditkan Laksamana TNI Yudo Margono, yang jelas-jelas menyampaikan netralitas TNI," jelas Julius.
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial video dengan narasi ribuan TNI yang dipimpin oleh Panglima TNI, Lakmana Yudo Margono, deklarasi mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai Presiden 2024.
Adapun Pusat Penerangan (Puspen) TNI menegaskan bahwa video berdurasi delapan menit dan dua detik yang diunggah kanal YouTube Menara Istana itu adalah hoaks.
"Berita viral dengan judul 'di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024' adalah HOAX," tulis Puspen TNI dalam akun Instagram resminya, @puspentni, Rabu (17/5).
Lebih lanjut, Puspen TNI mengatakan bahwa video hoaks tersebut mengedit video Panglima TNI dan kegiatan prajurit TNI serta kegiatan olah raga Anies Baswedan seolah-olah dalam satu acara Partai NasDem. Padahal kegiatan olahraga tersebut dilakukan Anies di Kopasus saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
#Panglima TNI#TNI#Video Viral#Pilpres 2024#hoaks#Video Hoax#Pemilu 2024#Aanies Baswedan#Laksamana Yudo Margono
- Penulis :
- Firdha Rizki Amalia