
Pantau.com - Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa dikenal dengan nama Yenny Wahid turut menyoroti polemik gerakan #2019GantiPresiden.
"Ketika ajakannya tidak mengganti presiden di tengah jalan itu tidak masalah. Kalau ingin mengganti presiden saat ini, itu namanya makar," ucap Yenny ditemui di kediamannnya di Jalan Munawaroh II, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Baca juga: Diajak Gabung Koalisi Prabowo-Sandi, Ini Jawaban Yenny Wahid
Yenny menjelaskan, ajakan mengikuti gerakan ganti presiden juga dinilainya sangat inkonstitusional. Selain itu, gerakan ganti presiden saat ini berpotensi menabrak undang-undang.
"Kalau ganti presidennya sekarang itu makar. Saya bukan pakar hukum lebih baik ditanyakan ke orang hukum. Tapi secara etika moral itu mungkin yang jadi banyak pertimbangan orang. Kalau saya hak demokratisnya saya di situ keahlian saya," ungkap puteri ke dua dari Presiden ke-4 RI Gus Dur itu.
Baca juga: Sambangi Rumah Gus Dur, Sandiaga Disebut Santri
Kendati begitu, ia sama sekali tak melarang orang-orang untuk menyampaikan aspirasinya. Akan tetapi, ia menegaskan, semua harus dalam batas kewajaran termasuk harus sesuai landasan hukum.
"Kalau buat saya semua orang yang ingin mengungkapkan pendapatnya asal secara baik damai aspirasinya disampaikan diruang publik tidak menggunakan fisik secara verbal tidak menghujat tidak mencaci maki maka dia haknya di garansi oleh UUD," pungkasnya.
- Penulis :
- Widji Ananta