Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Mahkamah Konstitusi Minta Pemerintah Bubarkan Parpol yang Biarkan Praktik Politik Uang!

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Mahkamah Konstitusi Minta Pemerintah Bubarkan Parpol yang Biarkan Praktik Politik Uang!
Pantau - Dalam pertimbangan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 114/PUU-XX/2022, MK meminta pemerintah membubarkan Partai Politik (Parpol) yang membiarkan praktik politik uang.

"Karena praktik politik uang potensial terjadi dalam semua sistem pemilihan umum maka untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya meminimalisir terjadinya praktik politik uang dalam penyelenggaraan pemilihan umum, seharusnya dilakukan 3 (tiga) langkah konkret secara simultan," demikian pertimbangan putusan MK, Jumat (16/6/2023).

Pada langkah pertama mengurangi politik uang yaitu dengan cara parpol dan para calon anggota legislatig (Caleg) harus memperbaiki dan meningkatkan komitmen untuk menjauhi dan bahkan sama sekali tidak menggunakan dan terjebak dalam praktik politik uang setiap tahapan penyelenggaraan pemilihan umum.

"Penegakan hukum harus benar-benar dilaksanakan terhadap setiap pelanggaran pemilihan umum, khususnya pelanggaran yang berkenaan dengan praktik politik uang, tanpa membeda-bedakan latar belakangnya baik penyelenggara maupun peserta pemilihan umum," kata MK.

Teruntuk caleg yang terbukti terlibat dalam praktik politik uang harus dibatalkan sebagai calon dan diproses secara hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Bahkan, untuk efek jera, partai politik yang terbukti membiarkan berkembangnya praktik politik uang dapat dijadikan alasan oleh Pemerintah untuk mengajukan permohonan pembubaran partai politik yang bersangkutan," ucap MK.

Kemudian, masyarakat perlu diberikan kesadaran dan pendidikan politik untuk tidak menerima dan mentolerir praktik money politics karena jelas-jelas merusak prinsip-prinsip pemilihan umum yang demokratis.

"Peningkatan kesadaran dimaksud tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah dan negara serta penyelenggara pemilihan umum, namun juga tanggung jawab kolektif partai politik, civil society, dan pemilih. Sikap ini pun sesungguhnya merupakan penegasan Mahkamah, bahwa praktik politik uang tidak dapat dibenarkan sama sekali," tegas MK.
Penulis :
Sofian Faiq