Pantau - Kemenko Polhukam menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama sejumlah kementerian/lembaga berwenang untuk membahas tentang kontroversi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun.
Dalam surat undangan yang diterima Pantau.com, agenda rakor ini akan diselenggarakan pada Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sejumlah pihak yang diundang di antaranya Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kejaksaan Agung, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Dalam surat undangan tersebut, tercantum tentang agenda untuk membahas perumusan langkah strategis terkait perkembangan isu aktual pesantren, madrasah, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam Al-Zaytun dalam rangka menjaga kesatuan bangsa.
Kontroversi mengenai Ponpes Al-Zaytun telah menjadi sorotan publik belakangan ini. Sejumlah pihak sudah bersuara menanggapi polemik yang ditimbulkannya.
Salah satunya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi yang memastikan, pihaknya akan segera melakukan klarifikasi alias tabayyun dalam menangani polemik tentang Ponpes Al-Zaytun tersebut.
"Kita akan tabayyun, kita tidak boleh menghakimi sesuatu sebelum tabayyun,” ucap Zainut dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Ia mengimbau semua pihak untuk mengedepankan semangat persaudaraan, musyawarah, dan saling menasihati untuk mencari solusi dari sebuah masalah.
Dalam surat undangan yang diterima Pantau.com, agenda rakor ini akan diselenggarakan pada Rabu (21/6/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.
Sejumlah pihak yang diundang di antaranya Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kejaksaan Agung, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Dalam surat undangan tersebut, tercantum tentang agenda untuk membahas perumusan langkah strategis terkait perkembangan isu aktual pesantren, madrasah, dan pendidikan tinggi keagamaan Islam Al-Zaytun dalam rangka menjaga kesatuan bangsa.
Kontroversi mengenai Ponpes Al-Zaytun telah menjadi sorotan publik belakangan ini. Sejumlah pihak sudah bersuara menanggapi polemik yang ditimbulkannya.
Salah satunya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi yang memastikan, pihaknya akan segera melakukan klarifikasi alias tabayyun dalam menangani polemik tentang Ponpes Al-Zaytun tersebut.
"Kita akan tabayyun, kita tidak boleh menghakimi sesuatu sebelum tabayyun,” ucap Zainut dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Ia mengimbau semua pihak untuk mengedepankan semangat persaudaraan, musyawarah, dan saling menasihati untuk mencari solusi dari sebuah masalah.
“Saya mengharapkan semua pihak bisa duduk bersama, mencari solusi terbaik, mendahulukan tabayyun dan husnudzan , tidak saling mengeluarkan pernyataan yang saling menyerang di ruang publik yang dapat membuat suasana semakin gaduh,” lanjutnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
