
Pantau - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Listyo Sigit Prabowo perintahkan semua anggotanya untuk berkontribusi dalam memberantas masalah gizi buruk (stunting). Pencegahan stunting dilakukan agar Indonesia mendapatkan bonus demografi.
"Ini menjadi hal yang ditekankan Bapak Presiden RI bahwa saat ini kita berada di posisi yang mau tidak mau kita harus mempersiapkan semuanya karena kita akan menghadapi bonus demografi," tegas Jenderal Sigit, Kamis (22/6/2023).
Sigit mengatakan, bidang dokter kesehatan (bid dokkes) di polda-polda se-Indonesia sudah melakukan kontrol secara rutin kepada warga-warga binaan. Dia mengatakan salah satu syarat pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul ialah penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas.
"Sehingga pada saat mereka tumbuh berkembang, mereka menjadi anak sehat, anak yang siap kita didik, besarkan, kemudian siap menjadi generasi-generasi penerus pembangunan yang akan dilaksanakan di masa-masa mereka, generasi yang unggul yang siap mengisi dan membawa Indonesia take off, lepas landas, sebagaimana yang dicita-citakan kita semua," katanya.
Saat di Polda Jatim, Sigit juga melihat program donor darah dan vaksinasi Covid19. Dia merasa takjub karena warga Jatim masih terus melakukan vaksinasi meski Presiden Jokowi telah mencabut status pandemi COVID-19 di Indonesia menjadi endemi.
"Meski Presiden kemarin sudah menyatakan transisi dari pandemi ke endemi, namun demikian ternyata alhamdulillah masih ada masyarakat terus tergugah agar COVID-19 ini dapat dikendalikan, tadi ada yang booster kedua. Hebat ini warga Jawa Timur yang sadar agar COVID-19 ini dapat dikendalikan," jelasnya.
Sebagai informasi, hal tersebut disampaikannya saat membuka gelar Bakti Kesehatan di Polda Jawa Timur (Jatim). Bakti Kesehatan Polri ini juga digelar di semua Polda se-Indonesia dan merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Bhayangkara ke-77.
"Ini menjadi hal yang ditekankan Bapak Presiden RI bahwa saat ini kita berada di posisi yang mau tidak mau kita harus mempersiapkan semuanya karena kita akan menghadapi bonus demografi," tegas Jenderal Sigit, Kamis (22/6/2023).
Sigit mengatakan, bidang dokter kesehatan (bid dokkes) di polda-polda se-Indonesia sudah melakukan kontrol secara rutin kepada warga-warga binaan. Dia mengatakan salah satu syarat pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul ialah penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas.
"Sehingga pada saat mereka tumbuh berkembang, mereka menjadi anak sehat, anak yang siap kita didik, besarkan, kemudian siap menjadi generasi-generasi penerus pembangunan yang akan dilaksanakan di masa-masa mereka, generasi yang unggul yang siap mengisi dan membawa Indonesia take off, lepas landas, sebagaimana yang dicita-citakan kita semua," katanya.
Saat di Polda Jatim, Sigit juga melihat program donor darah dan vaksinasi Covid19. Dia merasa takjub karena warga Jatim masih terus melakukan vaksinasi meski Presiden Jokowi telah mencabut status pandemi COVID-19 di Indonesia menjadi endemi.
"Meski Presiden kemarin sudah menyatakan transisi dari pandemi ke endemi, namun demikian ternyata alhamdulillah masih ada masyarakat terus tergugah agar COVID-19 ini dapat dikendalikan, tadi ada yang booster kedua. Hebat ini warga Jawa Timur yang sadar agar COVID-19 ini dapat dikendalikan," jelasnya.
Sebagai informasi, hal tersebut disampaikannya saat membuka gelar Bakti Kesehatan di Polda Jawa Timur (Jatim). Bakti Kesehatan Polri ini juga digelar di semua Polda se-Indonesia dan merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Bhayangkara ke-77.
- Penulis :
- Sofian Faiq