
Pantau.com - Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman menyebut Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pengusung paslon capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai 'koalisi ikut-ikutan'. Menurutnya, koalisi petahana kerap meniru gerakan kubu Prabowo-Sandiaga.
Menanggapi hal itu, Direktur Program KIK Aria Bima mengaku tak mengerti yang dimaksud koalisi ikut-ikutan. Kader PDIP itu menyatakan sejak awal KIK terbentuk dan mengusung paslon Jokowi-Ma'ruf tanpa kegaduhan apa pun.
Baca juga: Ambil Nomor Urut ke KPU, Koalisi Jokowi-Ma'ruf Tak Akan Bawa Massa Banyak
"Saya belum tahu persis apa yang dimaksud dengan ikut-ikutan. Tapi sekali lagi bahwa sejak kita menentukan koalisi itu sudah dengan dasar dan tujuan yang sama. Kemudian pada saat koalisi itu mengusung kedua pasangan, kedua figur kita. Itu juga sudah atas kesepahaman tanpa ada sesuatu kegaduhan," kata Aria di posko Media Center KIK, Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/9/2018).
"Nah ikut-ikutannya ada di mana mungkin beberapa hal ada yang sama kemudian kelompok sebelah menganggap itu ikut-ikutan," tambahnya.
Baca juga: Prabowo-Sandi Sahkan Pembentukan Badan Pemenangan Koalisi
Namun menurutnya jika yang diikuti merupakan suatu hal yang baik, tak ada salahnya jika berbeda kubu pun bisa saling mencontoh. Aria justru mengusulkan tim kampanye Prabowo-Sandi dan tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf bisa bertemu dalam satu forum.
"Dari kami ada yang baik yang perlu diikuti oleh tim kampanyenya tim Pak Prabowo-Sandi. Dari Pak Prabowo-Sandi ada yang baik yang perlu diikuti dari kita," ucapnya.
"Saya tidak keberatan dalam hal kita itu mengikuti ikut-ikutan ya. Kalau sesuatu yang baik itu bisa kita ikuti. Tapi kalau itu hoaks, itu negatif campaign," pungkasnya.
- Penulis :
- Adryan N









