
Pantau - Ketua KPK Firli Bahuri hari ini melepas bus antikorupsi KPK berangkat pulau Sumatera. Firli menyebut capaian kerja penindakan yang telah KPK menetapkan ratusan orang koruptor yang terbanyak yaitu Legislatif sampai 344 orang.
"Kalau kita melihat upaya upaya penindakan sudah tercatat sampai hari ini di tahun 2023 sudah lebih dari 107 orang tersangka yang ditangkap dan ditahan KPK," kata Firli kepada wartawan, Kamis (24//8/2023).
Firli menuturkan selama KPK berdiri sejak 2002, ribuan orang telah ditangkap KPK sebagai tersangka koruptor. Para tersangka itu paling banyak berasal dari kalangan legislatif.
"Karena sampai hari ini tercatat selama KPK berdiri, KPK telah melakukan upaya hukum terhadap para pelaku korupsi sebanyak 1.620 orang dan yang terbanyak di kalangan legislatif kurang lebih sebesar 344 orang," ujar Firli.
"Dan kepala daerah Gubernur sebanyak 24 orang, Wali Kota, Bupati, Wakil Wali Kota dan Bupati sebanyak 161 orang," sambungnya.
Selain kegiatan penindakan, Firli mengatakan pihaknya juga terus menguatkan sektor pendidikan antikorupsi. Salah satunya lewat program bus antikorupsi.
Firli mengatakan bus antikorupsi KPK bertujuan untuk mengajak masyarakat dalam mencegah dan menghindari perilaku-perilaku koruptif.
"Bus KPK bukan hanya sekadar simbol, tetapi adalah roh, jiwa, membawa semangat budaya antikorupsi. Karena bus KPK berangkat membawa misi mulai dari kampanye dan sosialisasi, pencegahan, pendidikan antikorupsi, dan melakukan sosialisasi nilai-nilai integritas supaya terhindar dari praktik korupsi," ujar Firli.
Total 6 kota yang akan disambangi bus antikorupsi di tahun ini yaitu Bengkulu, Jambi, Pekanbaru, Padang, Medan dan Banda Aceh. Progam ini dimulai tanggal 30 Agustus hingga 11 November 2023.
Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana menambahkan bus antikorupsi KPK nantinya turut melakukan kampanye pemilu bersih. Bus tersebut bakal menjadi medium sebagai edukasi untuk masyarakat menghadapi pemilu tahun depan.
"Di sela-sela kampanye lewat bus antikorupsi ini kami juga mengkampanyekan tolak politik uang dengan tagline 'Hajar Serangan Fajar'. Pada kegiatan roadshow bus ini juga kami berupaya keras supaya tidak terafiliasi dengan partai politik tertentu dan tidak ada materi-materi publikasi yang berbau kampanye untuk partai politik," pungkas Wawan.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah