
Pantau - Ketua Komisi IV DPR RI Lasarus, meminta Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membanguan fasilitas jalan tol penghubung Kota Pontianak menuju Singkawang yang mengitari kawasan Pelabuhan Kijing di Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat (Kabar).
Dikatakannya sejauh ini sejak pelabuhan Kijing resmi beroperasi volume kendaraan dengan tonase besar yang melintasi jalan di Menpawah menuju pelabuhan Kijing juga turut meningkat, sehingga mulai menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan menuju pelabuhan. Sementara keberadaan jalan Menpawah merupakan satu-satunya akses jalan penghubung lima kabupaten/Kota di Provinsi Klabar yakni Menpawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang dan Landak.
"Saya rasa ini sudah waktunya dipikirkan untuk dibuat jalan tol Pontianak menuju ke Singkawang minimal ya Pak, ini baru bisa mengurai kemacetan di jalur sekitar pelabuhan Kijing yang sangat besar ini," ujar Lasarus dalam rapat Kerja Komisi V DPR bersama Mentri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sebelumnya pada rapat tersebut, Lasarus menceritakan pengalamannya beberapa waktu lalu saat melintasi jalanan Kabupaten Menpawah. Dimana Ketua DPD PDI-Perjuangan Provinsi Kalbar itu mendapati banyak masyarakat yang kesulitan saat melintasi jalanan tersebut, sekalipun disepanjang jalan menuju pelabuhan Kijing itu telah diperlebar.
"Rupanya di sana sudah mulai masuk peti kemas, di Kabupaten Menpawah ini memang Pak Basuki, jalannya sudah dilebarkan oleh PU. Hanya memang pak dari mobil kontainer ini sangat besar-besar, saya sendiri saja pakai mobil saya kecil plus mobil kontainer itu di jalan saya harus menepi sedikit dulu, kadang-kadang kita buang ban sebelah ke berem jalan pak supaya bisa lolos. Nah ini kalau jumlah kontainer ini naik terus, turun di pelabuhan Kijing sana. Ini menimbulkan masalah baru pak di sepanjang ruas jalan Pontianak menuju Pelabuhan Kijing," ungkapnya.
Lebih lanjut, Lasarus menjelaskan perkiraan jumlah penduduk di lima kabuaten/Kota yang bertetangga dengan pelabuhan Kijing itu saat ini jumlahnya berkisar atara 2 hingga 3 juta jiwa. Sehingga tidak ada alasan bagi Pemerintah untuk khawatir atas investasi pembangunan jalan tol disana. Ditambah lagi dengan keberadaan dan aktivitas sejumlah perusahaan Crude Palm Oil (CPO) yang sebentar lagi akan menggunakan storage (gudang penyimpanan) CPO di kawasan pelabuhan.
"Ini dulu ada rencana jalan tol Pak di sini, sebetulnya kalau menurut saya ini sudah waktunya. Apakah PU sudah melakukan kajian atau belum apakah ini menarik atau tidak untuk investasi. Kalau saya lihat dari jumlah penduduk lima kabupaten itu penduduknya dua hingga tiga juta jiwa," katanya.
"Ini kalau tidak cepat kita cari solusi jalan tol pak Basuki ini menimbulkan masalah baru ya. Dengan beroperasinya pelabuhan Kijing, truk CPO nih pak menteri sekarang bapak bisa lihat Wilmar, Sinarmas kemudian PT Jarum semua akan membangun storage di sini pak. Kalau mereka sudah numpuk storage semua di sini seluruh truk-truk yang bawa CPO ini menuju ke situ semua dan melewati hanya satu jalan saja tidak ada jalan alternatif pak menteri hanya satu jalan ini saja," lanjut Lasarus memaparkan.
Untuk itu, dirinya mendesak agar pembanguan fasilitas Tol Pontianak-Singkawang yang menghubungkan Menpawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang dan Landak, dapat segera dilakukan sebelum kemacetan yang lebih besar terjadi disana.
"Jadi kami berharap kita membangun jalan tol di Kalbar ini harus menjadi perhatian, dari sisi bisnis menarik kegiatan ekonomi tinggi di sini pak dan saat ini hanya melewati satu jalan saja, ini menurut saya boleh dihitung ya. Dari sisi penduduk kalau dibanding penduduk Samarinda-Balikpapan, jelas Kalimantan Barat penduduk terbesar dipulau Kalimantan ini dan yang paling padat itu memang di pantai ini, Pantura kami menyebutnya," tandas Lasarus.
- Penulis :
- Abdan Muflih