
Pantau.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengingatkan terkait kisruh kenaikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium harus hati-hati. Pasalnya, hal itu bisa memengaruhi elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019.
"Dampak langsung mungkin tidak, tapi kalau sering miskomunikasi antar pejabat pemerintah dan itu banyak diingat masyarakat, bisa jadi memengaruhi," kata Hendri, di Jakarta, Rabu (10/10/2018).
Baca juga: Kenaikan Harga Premium Rp7.000 Ditunda
Hendri juga mengatakan agar pemerintah berhati-hati dalam memutuskan persoalan kebijakan besar, khususnya BBM. Sebab Hendri menilai kabinet Presiden Joko Widodo kerap berbeda pendapat dalam memutuskan kebijakan.
"BBM ini hal penting, pengaruhnya besar, ya jangan lagi lah miskomunikasi, ini sudah sering," kata Hendri.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan harga BBM jenis Premium batal naik.
Baca juga: Ditunda, Berikut Skema Kenaikan Harga Premium
"Atas perintah dan arahan bapak Presiden, premium batal naik," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi.
Lebih lanjut, ia menuturkan, hingga saat ini masih menunggu evaluasi dari banyak hal, salah satunya dari kesiapan PT Pertamina (Persero).
Beberapa saat sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat menyebutkan BBM jenis Premium akan naik dari Rp6.550 menjadi Rp7.000 pada hari ini. Hal tersebut berkaitan dengan penyesuaian harga dari BBM nonsubsidi.
- Penulis :
- Adryan N