Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Relawan Ganjar-Mahfud Bakal Gelar Demo di Patung Kuda Tuntut Pemilu Ulang

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Relawan Ganjar-Mahfud Bakal Gelar Demo di Patung Kuda Tuntut Pemilu Ulang
Foto: Konferensi pers relawan Ganjar-Mahfud.

Pantau - Relawan Ganjar-Mahfud bersiap untuk turun ke jalan dan menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda menuju Bawaslu RI pada Senin (19/2/2024) esok.

Mereka yang tergabung dalam berbagai organisasi relawan akan mengungkapkan penolakan mereka terhadap hasil pemilu yang dinilai penuh kecurangan. 

Selain itu, mereka juga akan menuntut agar pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran didiskualifikasi karena dianggap diuntungkan dari pemilu yang curang, terstruktur, dan masif.

"Besar-besaran ke Patung Kuda, long march ke Bawaslu. Semua organ relawan diundang untuk turun, silakan hadir dengan pasukan Anda dan bersama-sama kita akan geruduk Bawaslu," kata Burhan Saidi dari Komando Barisan Ganjar Pranowo (KOMBAS GP) dalam konferensi pers di Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu (18/2/2024).

Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang, menegaskan, kecurangan juga dirasakan oleh relawan pasangan calon nomor urut 01, Anies-Muhaimin. 

Pihaknya menilai, kecurangan tersebut terlihat dari sikap selebrasi dini yang dilakukan oleh pasangan calon nomor urut 02 atas hasil quick count.

Dorongan untuk menolak pemilu yang curang dan mendesak diskualifikasi pasangan calon nomor urut 02 telah disampaikan oleh relawan melalui deklarasi sore ini. 

Namun, mereka berharap bahwa aksi turun ke jalan akan memaksa Bawaslu dan KPU untuk memberikan respons.

"Jika penguasa tidak mengindahkan KPU atau Bawaslu tidak merespons petisi kita ini, ini adalah gerakan moral dan seluruh rakyat Indonesia akan bergabung dalam gerakan ini," kata Haposan.

"Langkah yang kita ambil saat ini bukan untuk kepentingan pasangan calon, melainkan untuk menyelamatkan demokrasi di republik ini. Ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil pada tahun 98 telah berjuang mati-matian untuk memperjuangkan demokrasi," bebernya.

"Jika tuntutan kami tidak dihiraukan, maka kami akan melihat gerakan massa. Saya yakin masyarakat juga tidak akan menerima keadaan politik saat ini," tandasnya.

Penulis :
Aditya Andreas