
Pantau - Kementerian Agama (Kemenag) memprediksi awal Ramadan 1445 Hijriah akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), yang dipimpin oleh Cecep Nurwendaya, mengumumkan hasil kajian terkait penentuan awal Ramadan 1445 Hijriah.
Dalam kriteria yang digunakan, yaitu MABIMS (Majelis Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), ditetapkan bahwa tinggi Hilal minimal harus mencapai 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, berdasarkan kriteria yang diterapkan pada tahun 2022.
Namun, ia mengemukakan, hasil pengamatan menunjukkan bahwa tinggi Hilal di berbagai wilayah Indonesia tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh MABIMS.
“Misalnya, di Jayapura tinggi Hilal mencapai minus 0,33 derajat, sementara di Bengkulu mencapai 0,83 derajat. Dengan demikian, belum ada wilayah di Indonesia yang memenuhi kriteria MABIMS dengan tinggi Hilal di bawah 1 derajat,” papar Cecep di Jakarta, Minggu (10/3/2024).
Sementara itu, lanjutnya, sudut elongasi Hilal di Indonesia berkisar antara 2,26 derajat di Jayapura hingga 2,7 derajat di Banda Aceh.
“Dengan kombinasi kedua faktor ini, Hilal tidak dapat diamati sesuai dengan kriteria rukyat yang ditetapkan oleh MABIMS,” imbuhnya.
Tim Hisab Rukyat Kemenag juga mencatat bahwa hasil sinkronisasi dari 30 metode sistem hisab yang dilakukan dua tahun lalu menunjukkan kesepakatan dalam menetapkan awal Ramadan 1435 Hijriah.
“Berdasarkan hasil tersebut, diputuskan bahwa awal Ramadan jatuh pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024, sebagaimana tercantum dalam kalender Hijriah Kementerian Agama,” tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas