
Pantau - Badan Gizi Nasional mengumumkan bahwa program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Presiden-Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan menargetkan 82,9 juta penerima. Program ini dirancang untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan gizi masyarakat Indonesia, terutama bagi kelompok rentan.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa program ini akan menyasar anak-anak dari jenjang SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita."Ini bagian dari rangkaian upaya yang tidak bisa dipisahkan untuk menyelesaikan masalah stunting dan pertumbuhan anak," ujar Dadan dalam keterangan resminya pada Simposium Nasional Kependudukan 2024 yang digelar di Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Strategi Peningkatan SDM
Dadan juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam menjalankan program ini. BKKBN akan memberikan dukungan melalui data kependudukan dan penanganan stunting, sementara Badan Gizi Nasional fokus pada intervensi gizinya.
Selain itu, Dadan menjelaskan perubahan nama dari "makan siang gratis" menjadi "makan bergizi gratis" berdasarkan hasil uji coba di beberapa daerah. Program ini menyesuaikan waktu makan berdasarkan jam sekolah anak-anak, sehingga tidak lagi terbatas pada jam makan siang.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala BKKBN, Sundoyo, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menyukseskan program ini dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Sundoyo juga menyebutkan bahwa BKKBN saat ini sedang melakukan kajian penurunan angka stunting, yang akan digunakan sebagai dasar kebijakan intervensi pada tahun 2025.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah