Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Italia Ajak Industri Tekstil Indonesia Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Italia Ajak Industri Tekstil Indonesia Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Foto: Presiden Asosiasi Produsen Mesin Tekstil Italia (ACIMIT) Dr. Marco Salvade (kanan) dalam lokakarya yang digelar oleh Italian Trade Agency (ITA) - kantor Promosi Dagang Kedutaan Besar Italia - di Solo, Jawa Tengah, Selasa (12/11/2024). (ANTARA/Katriana)

Pantau - Italia berupaya meningkatkan kesadaran pelaku industri tekstil Indonesia mengenai pentingnya teknologi ramah lingkungan melalui lokakarya yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (12/11/2024). Inisiatif ini diungkapkan oleh Presiden Asosiasi Produsen Mesin Tekstil Italia (ACIMIT), Dr. Marco Salvade, yang berharap dapat membantu mengubah cara pandang industri tekstil terhadap keberlanjutan lingkungan.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu meningkatkan pemahaman dan kepekaan para pelaku industri terhadap pentingnya keberlanjutan," kata Salvade.

Menurutnya, industri tekstil di Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan masyarakat yang semakin peduli terhadap lingkungan. Jakarta, sebagai contoh, telah menunjukkan kemajuan pesat dalam kesadaran lingkungan, dan ia berharap perkembangan teknologi di sektor tekstil dapat mengikuti jejak tersebut.

Baca Juga:
Komisi VII: Penyelamatan Sritex penting untuk Industri Tekstil Nasional
 

Dalam lokakarya yang digelar oleh Italian Trade Agency (ITA) dan ACIMIT ini, Italia memfokuskan perhatian pada pentingnya teknologi tekstil yang efisien dan hemat energi, serta ramah lingkungan. Italia mengajak industri tekstil Indonesia untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi, dan mendukung upaya penanggulangan perubahan iklim.

Salvade menjelaskan, salah satu tujuan dari penggunaan teknologi canggih dalam industri tekstil adalah mengurangi konsumsi energi dan polusi, yang pada gilirannya dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan lebih sehat."Lebih sedikit energi berarti lebih sedikit biaya, namun yang lebih penting adalah kita harus bekerja dengan cara yang sebersih mungkin," tegasnya.

Lokakarya ini juga dihadiri oleh 17 produsen tekstil Italia yang memperkenalkan teknologi-teknologi canggih di berbagai sektor tekstil, seperti finishing, dyeing, non-woven, spinning, weaving, knitting, dan textile lab. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas, tetapi juga membantu industri tekstil Indonesia dalam mengimplementasikan solusi berkelanjutan melalui digitalisasi dan penggunaan Internet of Things (IoT).

Lokakarya yang diselenggarakan di Solo ini akan dilanjutkan di Bandung, Jawa Barat, pada 14 November 2024, dengan harapan dapat memperkuat jaringan dan kolaborasi antara Italia dan Indonesia dalam mendukung industri tekstil yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Ryansyah