
Pantau - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang beragam dan perbedaan menjadi sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia. Itu sebabnya, potensi perpecahan selalu ada sejak dulu hingga sekarang.
"Di Indonesia, perbedaan adalah keniscayaan. Beda agama, beda budaya, beda bahasa, beda etnis, begitu banyak perbedaan. Potensi perpecahan menjadi sangat mungkin dan ini disadari oleh para pemimpin kita bahwa ujian-ujian untuk mengganggu republik itu berkali-kali sejak dulu hingga sekarang," kata Muzani saat menghadiri Silaturahmi Kerja Nasional (SILAKNAS) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Bogor, Minggu (15/12).
"Bahaya terbesar dari bangsa kita adalah tercerai berai, terpecah belah. Maka persatuan, perdamaian, keamanan, kerukunan kebersamaan, gotong royong menjadi penting," tambah Muzani.
Baca juga: Kunjungi Keraton Surakarta, Ketua MPR: Kita Punya Tanggung Jawab Melestarikan Jejak Budaya Bangsa
Itu sebanya, Muzani sangat mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo yang memiliki komitmen kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Muzani mengaku, Prabowo telah berucap ratusan kali tentang komitmennya untuk menjaga keutuhan Indonesia.
"Saya hitung ntah berapa ratus kali jauh sebelum jadi presiden sampai Pak Prabowo jadi presiden dalam banyak pidato beliau selalu mengingatkan bahaya bangsa kita jika terjadi perpecahan, perang saudara, maka ketika beliau menjadi presiden beliau menjadikan kepemimpinannya untuk menyatukan semua kekuatan yang ada di Indonesia," katanya.
"Lihatlah bangsa-bangsa yang sekarang ini berperang, Yaman, Sudan, Sudan Selatan, Suriah, Libya mereka semua terpecah. Kemajuan pembangunan semua yang mereka lakukan tidak menjadi arti. Semua rata dengan tanah dan itu tidak boleh terjadi di Indonesia," tambahnya.
Baca juga: Ketua MPR Tegaskan Komitmen Investasi Besar Presiden Prabowo untuk Peningkatan SDM Indonesia
Maka dari itu, Muzani berharap ICMI bisa sebagai organisasi cendikia muslim terbesar di Indonesia bisa terus memberikan kontribusi terbaiknya untuk bangsa dan negara. Kontribusi maksimal baik dalam sektor keilmuan, kenegaraan, dan lainnya.
“Sebagai Ketua MPR saya mengajak kita harus tetap berpegang teguh kepada prinsip yang sudah ditetapkan para pendiri bangsa kita yaitu Pancasila. Dan kami harap ICMI bisa tetus memberi kobtribusi maksimal untuk pembangunan Indonesia di segala sektor," tutup Muzani.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat