
Pantau - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menyoroti belum rampungnya pembangunan tanggul pantai sebagai penyebab utama terjadinya banjir rob yang melanda sejumlah wilayah Jakarta belakangan ini.
"Kita lihat bahwa banjir rob ini terjadi di area-area yang tanggul pantainya belum selesai dibangun. Kalau tanggulnya belum terbangun, otomatis air laut akan masuk," ujar Teguh di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga:
Akibat Banjir Rob: 4 RT di Jakarta Utara Terendam Air Hingga 70 Cm
Pembangunan Baru 58 Persen
Teguh menjelaskan bahwa dari total 39 kilometer tanggul pantai yang direncanakan, baru 22,9 kilometer yang terealisasi. Artinya, masih ada sekitar 16,1 kilometer tanggul yang harus diselesaikan untuk menekan risiko banjir rob.
"Pembangunan ini cukup panjang prosesnya. Sekarang masih ada 16,1 kilometer yang belum selesai. Kami akan meninjau progres ini satu per satu," tambah Teguh.
Kerja Sama Pemprov dan Kementerian PU
Proyek pembangunan tanggul pantai merupakan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemprov DKI Jakarta. Teguh menyebutkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk mempercepat penyelesaian proyek ini.
"Kami bersama-sama dengan Kementerian PU berusaha menyelesaikan tanggul yang belum selesai. Sambil menunggu, langkah-langkah mitigasi terus kami lakukan agar dampak rob dapat diminimalkan," katanya.
Upaya Jangka Pendek
Meski pembangunan tanggul belum sepenuhnya rampung, Pemprov DKI Jakarta mengklaim tidak tinggal diam menghadapi banjir rob. Berbagai langkah darurat, seperti penempatan pompa air dan peninggian tanggul sementara, terus dilakukan untuk melindungi warga dari dampak air pasang.
Teguh juga mengimbau masyarakat di daerah pesisir untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari pihak terkait."Kami berkomitmen untuk menuntaskan proyek ini demi mengurangi risiko bencana di masa depan," tegasnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah