HOME  ⁄  Nasional

Jokowi Ingin Tabok Penyebar Hoax PKI, Gerindra: Tidak Pantas Jadi Presiden

Oleh Adryan N
SHARE   :

Jokowi Ingin Tabok Penyebar Hoax PKI, Gerindra: Tidak Pantas Jadi Presiden

Pantau.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin memberi pelajaran kepada pihak yang memfitnah dirinya terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) mendapat sorotan dari tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Waketum Gerindra yang juga Jubir Prabowo-Sandi Ferry Juliantono menilai, pernyataan Jokowi dianggapnya hanya untuk menutupi isu kebijakan Paket Ekonomi XVI yang sempat menuai polemik karena dinilai tidak pro kepada UMKM. 

"Benar (untuk nutupi isu paket ekonomi 16), kemudian soal impor, kemudian soal dia menyetujui masuknya asing ke beberapa kegiatan usaha yang menimbulkan konsekuensi terhadap hancurnya ekonomi rakyat termasuk koperasi," ujar Ferry ditemui di Gedung Juang, Menteng, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Baca juga: Empat Tahun Difitnah Isu PKI, Presiden Jokowi: Mau Saya Tabok

Dirinya melanjutkan, mantan wali kota Solo itu dinilainya tak pantas mengungkapkan kemarahan di depan rakyat dengan menggunakan diksi kata tabok.

"Menurut saya, pernyataan itu memperlihatkan beliau tidak pantas lah untuk jadi presiden. Ya pernyataannya memperlihatkan beliau tidak cocok jadi presiden. Sehingga menurut saya ini tidak bisa menutupi kegundahan Pak Jokowi sebagai presiden yang mendapatkan tekanan mempertahankan kekuasaan," ungkapnya.

Lebih lanjut, menurutnya saat ini pihaknya enggan menanggapi lebih jauh apa yang dilakukan Jokowi. Ia menuturkan bahwa saat ini dirinya hanya fokus kepada apa yang ditawarkan pasangan calon Prabowo-Sandiaga.

"Menurut survei internal kami tren elektabilitasnya Prabowo-Sandiaga signifikan. Jadi kami optimis. Dan kami tetap konsentrasi pada isu utama kami," pungkasnya.

Baca juga: Langkah Presiden Jokowi Sikapi Kasus Baiq Nuril Dinilai Tepat

Sekadar informasi sebelumnya Presiden Joko Widodo meluapkan kegeramannya dengan adanya tuduhan fitnah yang menyatakan jika dirinya terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). 

"Fitnah-fitnah seperti itu. PKI itu dibubarkan 1965-1966. Lahir saya itu tahun 61, berarti umur saya baru empat tahun. Lah kok bisa diisukan Presiden Jokowi aktivis PKI. Apa ada PKI balita?," ujar Jokowi saat penyerahan sertifikat tanah di Gunungsugih, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11/2018).

Jokowi mengaku kesal dengan kabar tersebut. Ia pun mengatakan telah bersabar menanggapi berita bohong itu selama empat tahun terakhir. 

"Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana saya cari betul. Saya ini sudah empat tahun diginiin," katanya.

Penulis :
Adryan N

Terpopuler