
Pantau - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) menggelar Program Pelatihan Difablepreneur yang ditujukan untuk mendukung kemandirian dan pemberdayaan ekonomi komunitas atau individu penyandang disabilitas.
Program Difablepreneur bertema “Aksesibilitas untuk Kesetaraan, Inovasi untuk Kemajuan” merupakan kolaborasi KAI Logistik bersama Yayasan Berdaya Menembus Batas sebagai bagian dari momentum memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember lalu.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen KAI Logistik dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan yang selaras dengan kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s).
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia tercatat sebanyak 22,97 juta orang, atau sekitar 8,5% dari total populasi dengan 52,65% di antaranya berstatus sebagai wirausaha" Ujar Direktur Keuangan KAI Logistik, Riki Jayaprawira Suwarna.
"Dengan demikian, wirausaha menjadi ajang bagi penyandang disabilitas untuk tetap produktif dan berdaya di tengah keterbatasan pada akses pekerjaan formal. KAI Logistik ingin turut mendorong kesetaraan daya saing UMKM sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan profitabilitas usahanya.” tambahnya.
Baca juga: KAI Logistik Catat Kinerja Positif Jelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025
Di kesempatan yang sama, Founder Menembus Batas Angkie Yudistia, menyampaikan bahwa program pelatihan dan pemberdayaan difablepreneur diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk mengembangkan diri sebagai wirausaha.
"Karena upaya ini guna membantu para penyandang disabilitas untuk meningkatkan kapasitas usahanya. Dan juga mempercepat penyandang disabilitas dalam mengembangkan bisnisnya dengan meningkatkan literasi keuangan," ujar Angkie.
Program Difablepreneur ini diikuti oleh sejumlah peserta terpilih yang terdiri dari komunitas dan individu penyandang disabilitas berusia 18-45 tahun.
Rangkaian pelatihan diawali dengan registrasi dan asesmen untuk mengidentifikasi potensi masing-masing peserta. Setelah itu, peserta mengikuti sesi pelatihan pada 19 – 21 Desember 2024 yang terdiri dari satu hari pelatihan luring dan dua hari pelatihan secara daring.
Dalam pelatihan ini, pemateri ahli akan membekali berbagai topik penting seperti literasi keuangan, pemasaran digital dan strategi keberlanjutan bisnis UMKM.
Di akhir program, peserta akan mempresentasikan potensi usaha mereka dan mengikuti evaluasi untuk menilai perkembangan serta penerapan materi yang telah diberikan selama pelatihan.
Baca juga: KAI Logistik Pastikan Kesiapan infrastruktur Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan
Riki menambahkan bahwa sebagai bentuk dukungan nyata, KAI Logistik juga menyediakan dana pembinaan untuk peserta terbaik sebagai penghargaan atas inovasi dan semangat mereka dalam mengembangkan usaha.
“Kami berharap melalui program ini, penyandang disabilitas memiliki kesempatan lebih besar untuk menyampaikan gagasan, meningkatkan pendapatan, dan berkontribusi dalam ekonomi inklusif. Dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, peserta juga diharapkan dapat mencari peluang baru dan memperluas jangkauan pasar usaha mereka,” ujarnya.
Peserta diajak untuk mendukung pelestarian bumi dengan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Sebagai bentuk konkret, setiap peserta mendapatkan botol minum yang ramah lingkungan. Hal ini selaras dengan komitmen KAI Logistik untuk mendukung gaya hidup hijau.
“Melalui pelatihan Difablepreneur, KAI Logistik tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga harapan dan peluang bagi komunitas penyandang disabilitas. Perusahaan berharap program ini dapat menginspirasi perubahan positif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, mendukung terciptanya Indonesia yang lebih inklusif, setara, dan berkeadilan bagi semua,” tutup Riki.
- Penulis :
- Tubagus Rachmat