Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banjir Bikin 77 Hektare Tanaman Padi Terancam Puso di Aceh Timur

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Banjir Bikin 77 Hektare Tanaman Padi Terancam Puso di Aceh Timur
Foto: Petani memperhatikan tanaman padinya membusuk dan mati di Desa Bukit Tiga, Peunaron, Aceh Timur. (ANTARA/Dok Warga)

Pantau - Seluas 77 hektare tanaman padi di sejumlah kecamatan di kabupaten Aceh Timur terancam puso alias gagal panen akibat banjir.

Catatan itu datang dari Dinas Pertanian (Distan) Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur. Tanaman padi yang terancam puso tersebut terjadi dalam periode 9-21 Januari 2025.

Tanaman padi tersebut terancam puso akibat bencana banjir yang terjadi karena tingginya intensitas hujan, sehingga menyebabkan sejumlah sungai di Kabupaten Aceh Timur meluap.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur Erwin Atlizar mengungkapkan hal itu di Aceh Timur, Kamis (23/1/2025).

Baca juga: Kemarau Panjang Picu 201 Hektare Sawah di Tangerang Terancam Puso

Ia menuturkan, rata-rata tanaman padi yang terancam puso atau gagal panen di antaranya tanaman padi belum berbuah dan baru siap tanam dengan usia lima hingga 15 hari, sehingga batang padi membusuk.

Sementara itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Peunaron Agus Kiswanto mengatakan di sejumlah titik di Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, terdapat gagal panen padi akibat banjir.

"Beberapa hektare tanaman padi mati akibat terendam banjir berhari-hari. Padahal, penanaman telah dilakukan sejak sebulan lalu. Harapan petani untuk panen benar-benar pupus," paparnya.

Lokasi tanaman padi puso dan mati itu berada di Desa Alur Pinang dengan luas enam hektare dan di Desa Bukit Tiga seluas empat hektare. Banjir yang merendam tanaman padi di dua desa tersebut surut total sejak Minggu (19/1/2025).

Baca juga: Cirebon Sukses, Irigasi Padi Hemat Air bakal Diterapkan di Seluruh RI

"Sekarang, banjir yang melanda sawah masyarakat sudah surut. Jika tidak lagi hujan, maka jalan menuju sawah sudah bisa dilalui semuanya dan masyarakat bisa kembali menggarap sawah mereka," imbuh Agus.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin