Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Istana Pastikan Biaya Retreat Kepala Daerah di Magelang Sudah Diefisiensi

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Istana Pastikan Biaya Retreat Kepala Daerah di Magelang Sudah Diefisiensi
Foto: Hasan Hasbi (dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan)

Pantau - Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memastikan bahwa biaya penyelenggaraan retreat kepala daerah di Magelang telah melalui proses efisiensi. Menurutnya, durasi kegiatan telah dikurangi dari 14 hari menjadi 7 hari untuk menekan anggaran.

"Setelah dilakukan rekonstruksi anggaran dengan formula baru, akhirnya Kementerian Dalam Negeri mampu menanggung seluruh biaya retreat di Magelang," ujar Hasan di kantor PCO, Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Hasan menjelaskan bahwa efisiensi ini dilakukan dengan menggabungkan program pelatihan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Dengan pendekatan ini, biaya dan waktu penyelenggaraan bisa lebih hemat serta efektif.

Baca Juga:
505 Kepala Daerah akan Ikut Retreat di Akmil Magelang, Ini Output yang Diharapkan
 

"Diklat dari Kemendagri dan Lemhannas sekarang disatukan. Jadi lebih efisien dari segi biaya dan waktu," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah meneken surat keputusan yang menyatakan bahwa seluruh biaya retreat kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang akan sepenuhnya ditanggung oleh APBN, bukan APBD.

Surat yang diteken pada Kamis (13/2) itu menyebut bahwa pembiayaan kegiatan orientasi kepemimpinan bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2025 akan bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kemendagri.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menegaskan bahwa anggaran tersebut memang dialokasikan untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan daerah.

"Betul, dana pembekalan kepala daerah selama di Akmil Magelang pada 22 Februari nanti bersumber sepenuhnya dari anggaran Kemendagri," kata Bima kepada wartawan.

Dengan efisiensi yang dilakukan, pemerintah berharap retreat ini dapat berjalan optimal tanpa membebani anggaran daerah.

Penulis :
Ahmad Ryansyah