
Pantau - Tim dari Kementerian Pekerjaan Umum yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Prasarana Strategis, Maulidya Indah Junica, meninjau langsung kesiapan pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Ahad (9/3/2025).
Kunjungan dimulai di Sentra Satria Baturraden, salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Sosial, yang akan digunakan sebagai lokasi tahap awal pembangunan Sekolah Rakyat.
Dalam kunjungan tersebut, Maulidya berdiskusi dengan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk membahas kesiapan pembangunan, terutama dari sisi ketersediaan lahan.
Dua Lokasi Usulan dan Tantangan Lahan Sawah Dilindungi
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas, Kresnawan Wahyu Kristoyo, menjelaskan bahwa ada dua lokasi yang diusulkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat tahap I.
Lokasi pertama berada di Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, dengan lahan milik Pemkab Banyumas seluas 4,5 hektare dan milik Pemerintah Desa Banteran sekitar 7.000 meter persegi, sehingga totalnya mencapai sekitar 5,2 hektare.
Lokasi kedua berada di Desa Karangcegak, Kecamatan Sumbang, dengan luas lahan mencapai 6,6 hektare, namun lokasi ini terpisah oleh jalan kabupaten.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas, Sakty Suprabowo, mengakui bahwa kedua lokasi mengandung lahan sawah yang dilindungi (LSD).
"Pada prinsipnya keduanya sudah siap untuk pengajuan pelepasan LSD. Semoga prosesnya bisa berjalan cepat," ujar Sakty.
Proses pengajuan pelepasan LSD kini sedang berlangsung di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, khususnya untuk lahan di Desa Banteran yang lebih diutamakan.
Kolaborasi Kuat dan Target Mulai Tahun Ajaran Baru 2025-2026
Usai diskusi, Maulidya bersama Kepala Sentra Satria Baturraden, Darmanto, meninjau beberapa ruangan yang akan digunakan sebagai embrio Sekolah Rakyat tahap I.
Maulidya menyampaikan bahwa kolaborasi lintas kementerian dan lembaga sudah terbentuk solid.
"Sudah terbentuk antara kami dan Kemensos terutama dengan Sentra," katanya.
Ia menambahkan bahwa desain fasilitas sudah dibahas dan dipastikan tidak akan menjadi hambatan ke depan.
Untuk tahap awal, Sekolah Rakyat akan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di Sentra Satria Baturraden sesuai dengan arahan Presiden.
"Jadi memang konsep Bapak Presiden memang seperti itu, bahwa sementara kita belum mempunyai lahan, karena intinya beliau menyampaikan nanti ada satu kawasan yang besar, ya, manfaatkan yang ada dulu sebagai jembatan," jelasnya.
Maulidya juga menyebutkan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat akan dilakukan serentak secara nasional agar dapat dimulai pada tahun ajaran baru 2025-2026.
"Artinya, kami tarik mundur ke belakang, satu Indonesia seperti itu, ya," tambahnya.
Setelah meninjau Sentra Satria, rombongan Kementerian PU dan pejabat Banyumas melanjutkan kunjungan ke lokasi yang direncanakan untuk pembangunan tahap II.
- Penulis :
- Pantau Community