
Pantau - Pertamina menggandeng Hyundai Motor Group dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengembangkan proyek waste-to-hydrogen (W2H) di Bandung, Jawa Barat, dengan target mulai beroperasi pada tahun 2027.
Proyek ini bertujuan membangun ekosistem pengolahan sampah menjadi hidrogen di Indonesia, sebagai bagian dari upaya mendukung target Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Hidrogen akan diproduksi dari biomethane yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang kemudian diangkut dan diproses menjadi hidrogen melalui fasilitas Stasiun CNG milik Pertamina.
Kemitraan Strategis dan Target Energi Rendah Karbon
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Baru Pertamina, A. Salyadi D Saputra, menjelaskan pentingnya sinergi dalam proyek ini.
"Bersama Hyundai Motor Group dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pertamina akan mengembangkan Pilot Project ini melalui kolaborasi yang kuat. Kemitraan ini diharapkan memberikan manfaat untuk mewujudkan kemandirian energi dan menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya.
Hyundai Motor Group akan menghadirkan teknologi modular reforming, membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen, serta mengembangkan kendaraan berbasis hidrogen di Indonesia.
Tiga subholding Pertamina yang terlibat dalam proyek ini adalah Pertamina Power Indonesia, PGN (Perusahaan Gas Negara), dan Pertamina Patra Niaga.
Proyek ini juga mendukung Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN), dan ditargetkan bisa masuk ke pasar hidrogen nasional secara penuh pada tahun 2029.
Solusi untuk Permasalahan Sampah dan Lingkungan
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat, Sumasna, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah merupakan salah satu tantangan besar di wilayahnya.
"Melalui kolaborasi Waste-to-Hydrogen bersama Hyundai Motors Group, Pertamina, dan Provinsi Jawa Barat, kami berharap tidak hanya dapat mengatasi permasalahan lingkungan terkait metana, tetapi juga memperoleh manfaat dari potensi yang dimilikinya," ungkap Sumasna.
Ia menambahkan bahwa proyek ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Penandatanganan kerja sama proyek ini dilakukan dalam acara Global Hydrogen Ecosystem Summit and Convention di Jakarta Convention Center pada 15 April 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Project Director I Divisi Business Development Pertamina, Kepala Divisi Bisnis Hidrogen Global Hyundai Motor Group, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat.
Penandatanganan juga disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Bahlil Lahadalia, serta Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi.
- Penulis :
- Pantau Community