
Pantau - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak usaha dari Pelindo Terminal Petikemas, terus mendorong program elektrifikasi alat bongkar muat di kawasan pelabuhan sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dan keberlanjutan nasional.
Elektrifikasi alat bongkar muat telah dijalankan secara bertahap di area dermaga dan lapangan penumpukan TPS sejak tahun 2016.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A. Palupi, dalam keterangannya di Surabaya pada Jumat, menjelaskan bahwa elektrifikasi dimulai dengan 12 unit Container Crane (CC) pada 2016 dan dilanjutkan dengan Rubber Tyred Gantry (RTG) sejak 2024.
Menurutnya, program ini tidak hanya meningkatkan keandalan alat tetapi juga mengurangi waktu henti (downtime), yang berdampak langsung pada efisiensi operasional.
Kontribusi Nyata untuk Lingkungan dan Efisiensi Energi
Erika menambahkan bahwa penggunaan listrik pada alat bongkar muat memberikan kontribusi signifikan terhadap pelestarian lingkungan melalui pengurangan emisi karbon dan konsumsi energi fosil.
"Satu unit RTG berbahan bakar solar bisa mengonsumsi sekitar 400 liter solar per hari dan menghasilkan emisi sekitar 1.072 kilogram CO2 per hari. Dengan listrik, emisinya bisa ditekan menjadi nol," ujarnya.
Selain menurunkan emisi, penggunaan listrik juga mengurangi kebutuhan pelumas dan suku cadang habis pakai yang umumnya digunakan mesin diesel.
Dari sisi operasional, TPS mencatat penghematan biaya harian hingga 60 persen per unit berkat penggunaan energi listrik.
Hingga awal 2025, TPS telah mengoperasikan empat unit RTG berbasis listrik, dan menargetkan seluruh 22 unit RTG dielektrifikasi pada pertengahan 2026.
Program ini juga sejalan dengan transformasi hijau yang dicanangkan oleh Pelindo sebagai induk usaha, yang menekankan efisiensi energi, digitalisasi layanan pelabuhan, dan integrasi prinsip ESG di seluruh lini bisnis.
Langkah akseleratif TPS ini turut mendukung target iklim nasional, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen pada 2030, serta pencapaian net zero emissions pada tahun 2060.
- Penulis :
- Arian Mesa









