billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Laba DSNG Tembus Rp1,3 Triliun di Kuartal III-2025, Naik 51 Persen Berkat Sawit dan Efisiensi Operasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Laba DSNG Tembus Rp1,3 Triliun di Kuartal III-2025, Naik 51 Persen Berkat Sawit dan Efisiensi Operasional
Foto: (Sumber: Truk pengangkut sawit menurunkan tandan buah segar (TBS) di salah satu pabrik pengolah kelapa sawit milik PT Dharma Satya Nusantara (DSNG). (Antara/HO/PT.DSNG))

Pantau - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), perusahaan sawit milik konglomerat Theodore Permadi Rachmat, mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun pada kuartal III-2025, meningkat 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp868 miliar.

Lonjakan Laba Ditopang Sawit dan Perbaikan Efisiensi

"Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun atau naik 51 persen (yoy), seiring dengan peningkatan harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) produk sawit dan perbaikan efisiensi operasional di seluruh lini usaha," ungkap manajemen DSNG.

Pendapatan konsolidasi DSNG tumbuh 25 persen (yoy), dari Rp7,2 triliun menjadi Rp8,9 triliun per kuartal III-2025.

Segmen kelapa sawit mendominasi kontribusi pendapatan sebesar 88 persen, disusul produk kayu sebesar 11 persen, dan energi terbarukan sebesar 1,7 persen.

Pendapatan dari segmen kelapa sawit tumbuh signifikan 27,8 persen (yoy), mencapai Rp7,8 triliun.

Kenaikan ini didorong oleh lonjakan harga rata-rata produk utama:

  • CPO naik 16,3 persen (yoy)
  • Palm Kernel naik 80,5 persen (yoy)
  • Palm Kernel Oil (PKO) naik 82,8 persen (yoy)

Dari sisi produksi, Tandan Buah Segar (TBS) meningkat 4 persen menjadi 1,6 juta ton, sedangkan produksi CPO naik 3,9 persen (yoy).

Kualitas produk tetap terjaga dengan Free Fatty Acid (FFA) di level 3 persen dan Oil Extraction Rate (OER) sebesar 23,37 persen.

Produk Kayu dan Energi Terbarukan Ikut Berkontribusi

Segmen produk kayu mencatatkan pendapatan sebesar Rp948,8 miliar, tumbuh 9,2 persen (yoy).

Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan volume penjualan panel sebesar 9,9 persen dan engineered flooring sebesar 3,2 persen.

"Permintaan global menunjukkan perbaikan meski masih dihadapkan pada tantangan eksternal seperti tarif perdagangan Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik," jelas manajemen.

Sementara itu, segmen energi terbarukan mencatatkan pendapatan Rp148,9 miliar, turun 8,3 persen (yoy) akibat penurunan sementara volume dan harga jual biomassa di pasar Jepang.

Namun, kontribusi mulai terlihat dari penjualan wood pellet yang telah beroperasi secara komersial sejak awal 2025 dengan volume 13,7 ribu ton dan harga rata-rata 120 dolar AS per ton.

"Memberikan kontribusi tambahan terhadap pendapatan segmen energi terbarukan," tambah pernyataan resmi DSNG.

Penulis :
Aditya Yohan