
Pantau - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) resmi membuka Program Beasiswa Garuda 2025 yang memberikan akses kuliah gratis jenjang S1/D4 di luar negeri.
Program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi siswa-siswa Indonesia berprestasi, khususnya yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, untuk mengenyam pendidikan tinggi di kampus luar negeri terkemuka.
"Beasiswa Garuda ditargetkan untuk memberikan akses dan kesempatan untuk berprestasi sebanyak mungkin bagi putra-putri Bangsa Indonesia yang membutuhkan", kata pihak Kemdiktisaintek dalam keterangan resminya.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menyatakan bahwa program ini ditujukan bagi siswa yang memiliki rekam jejak akademik unggul dan siap bersaing secara global, serta berasal dari latar belakang sosioekonomi kurang beruntung.
Beasiswa ini menjadi bagian dari implementasi Astacita Presiden Prabowo di bidang pembangunan SDM, pendidikan, sains dan teknologi, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, dan pemberdayaan kelompok rentan seperti perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Syarat, Jadwal, dan Komponen Pembiayaan
Calon peserta Beasiswa Garuda 2025 harus memenuhi beberapa persyaratan utama seperti berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), merupakan siswa SMA/sederajat kelas XII, serta telah diterima di program S1/D4 di perguruan tinggi luar negeri yang masuk dalam daftar Kemdiktisaintek.
Pendaftar juga harus bersedia melaporkan segala jenis beasiswa dari sumber lain, baik gelar maupun non-gelar.
Dokumen yang dibutuhkan meliputi salinan Kartu Keluarga, KTP atau Akta Kelahiran, slip gaji orang tua, rekening koran 3 bulan terakhir, foto meteran listrik, surat pertanggungjawaban bermeterai, Letter of Acceptance (LoA), serta rincian biaya studi.
Bagi penyandang disabilitas, ditambahkan beberapa dokumen seperti surat keterangan dari fasilitas kesehatan, surat persetujuan orang tua bermeterai, dan surat permohonan pendampingan sesuai kebutuhan.
Komponen pembiayaan mencakup biaya pendidikan (seperti SPP, biaya pendaftaran, tunjangan buku), serta dukungan hidup (transportasi, visa, asuransi, biaya kedatangan, biaya hidup bulanan, dan dana darurat).
Pengumpulan dokumen ekonomi dan data LoA gelombang pertama dilakukan pada 21-23 April 2025, sedangkan gelombang kedua dibuka pada 2-24 Mei 2025.
Seleksi gelombang pertama berlangsung pada 24-27 April 2025 dengan pengumuman hasil pada 28 April 2025. Sementara gelombang kedua diselenggarakan pada 5-15 Juni 2025 dan diumumkan pada 16 Juni 2025.
"Beasiswa ini merupakan kerja sama yang sangat baik antara Kemdiktisaintek, khususnya Ditjen Saintek dengan LPDP", ujar M. Samsuri, Sekretaris Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi.
- Penulis :
- Arian Mesa