
Pantau - Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar aktif menjalankan usaha nyata yang menyentuh kebutuhan masyarakat, termasuk menjual obat-obatan murah melalui klinik dan apotek desa.
Gagasan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono dalam Rapat Koordinasi Nasional PAPDESI yang berlangsung Sabtu (19/4) di Hotel Grand Mercure Solo Baru, Jawa Tengah.
Sudaryono yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina DPP PAPDESI menyatakan dukungannya terhadap program tersebut, yang telah mendapat restu langsung dari Presiden Prabowo.
Apotek dan Klinik Desa Jadi Usaha Wajib Koperasi
Prabowo menekankan bahwa koperasi desa harus menjalankan kegiatan usaha yang nyata dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Beberapa bentuk usaha wajib yang harus dimiliki Koperasi Merah Putih antara lain adalah:
- Gerai sembako
- Klinik desa
- Apotek desa
- Simpan pinjam
- Cold storage untuk ikan dan daging
- Penyalur pupuk
Sudaryono juga mencontohkan beberapa bentuk usaha koperasi yang pasti berjalan dan dibutuhkan masyarakat, seperti penyalur pupuk subsidi, pangkalan LPG, serta distributor sembako murah seperti minyak goreng, beras, dan gula.
Terinspirasi India, Targetkan Harga Obat 90% Lebih Murah
Prabowo menggagas model klinik dan apotek desa ini dengan merujuk pada sistem layanan kesehatan murah di India, di mana harga obat penurun darah tinggi bisa hanya 10% dari harga di Indonesia.
Dengan model seperti ini, pemerintah ingin memberikan akses terhadap layanan kesehatan yang murah, mudah dijangkau, dan dekat dengan masyarakat desa.
Penggerak Ekonomi dan Kemandirian Pangan
Sudaryono berharap program Koperasi Desa Merah Putih juga dapat menjadi penggerak ekonomi desa, sekaligus memperkuat kemandirian pangan nasional.
PAPDESI sebagai wadah kepala desa dan perangkat desa diharapkan menjadi pelopor perubahan dari desa, agar desa menjadi kekuatan utama dalam pembangunan nasional.
- Penulis :
- Gian Barani