Pantau - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan (Kemenag Kalsel) turut ambil bagian dalam gerakan nasional penanaman satu juta pohon pada peringatan Hari Bumi ke-55 yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada Selasa, 22 April 2025.
Penanaman Simbolis Bersama Gubernur Kalsel
Kegiatan penanaman di Kalimantan Selatan dipusatkan di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Banjarmasin, dengan kehadiran Gubernur Kalsel, H Muhidin, bersama Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, H Muhammad Tambrin.
Sebanyak 10 pohon matoa ditanam secara simbolis dari total 10.000 pohon yang ditanam serentak di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel.
Jenis pohon yang ditanam adalah pohon matoa, yang dipilih karena nilai ekologis dan manfaat jangka panjangnya.
Koordinasi penanaman dilakukan oleh masing-masing Kantor Kemenag kabupaten/kota dan melibatkan satuan kerja Kemenag, pondok pesantren, madrasah, Kantor Urusan Agama (KUA), serta para pemangku kepentingan lainnya.
Komitmen Ekologis dan Spiritualitas Lingkungan
H Muhammad Tambrin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Selatan atas dukungan dan kehadirannya dalam kegiatan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari implementasi Program Ekoteologi Kementerian Agama yang juga sejalan dengan Astacita Presiden RI poin ke-8.
Menurutnya, kehadiran Gubernur Kalsel mencerminkan komitmen moral dan spiritual dalam menjaga kelestarian lingkungan, bukan sekadar representasi pemerintah daerah.
"Menjaga dan merawat bumi bukan hanya tindakan sosial, tetapi juga bentuk ibadah," ujar Tambrin.
Ia mengutip sabda Rasulullah SAW, "Tanamlah kamu pohon meskipun kamu sudah tidak ada lagi", sebagai landasan spiritual gerakan ini.
Sebelum penanaman, para peserta mengikuti peluncuran gerakan nasional penanaman satu juta pohon matoa secara daring melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh Menteri Agama RI, Menko PMK, dan Menteri Dalam Negeri.
Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PPIII).
Gerakan ini diharapkan menjadi energi positif dan inspirasi bagi seluruh jajaran Kementerian Agama serta masyarakat luas dalam membumikan nilai-nilai agama yang selaras dengan ajaran menjaga ciptaan Tuhan.
- Penulis :
- Arian Mesa
