Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rangkuman Politik 23 April: Jokowi ke Vatikan, Prabowo Uji Drone, dan Isu PAW

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Rangkuman Politik 23 April: Jokowi ke Vatikan, Prabowo Uji Drone, dan Isu PAW
Foto: Presiden Prabowo Subianto utus tokoh-tokoh nasional ke Vatikan dan lakukan inovasi pertanian dengan drone dalam rangkaian aktivitas politik pada 23 April 2025(Sumber: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym)

Pantau - Sejumlah peristiwa penting terjadi dalam dunia politik nasional pada Rabu, 23 April 2025, termasuk pengiriman delegasi Indonesia ke Vatikan dan uji coba teknologi pertanian oleh Presiden Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo mengutus Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignatius Jonan untuk mewakili Indonesia dalam pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025.

Langkah ini mencerminkan penghormatan tinggi Indonesia terhadap pemimpin spiritual dunia tersebut.

Di hari yang sama, Presiden Prabowo melakukan uji coba penggunaan drone untuk menebar benih padi di lahan rawa seluas 105.000 hektare di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, sebagai bagian dari inisiatif modernisasi pertanian nasional.

Program MBG Dorong Ekonomi Desa, PKB Soroti Isu PAW dan Klarifikasi Seruan Politik

Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mendorong perputaran uang hingga Rp6 miliar di desa-desa selama satu tahun terakhir, menunjukkan dampak ekonomi langsung dari kebijakan sosial tersebut.

Sementara itu, dari parlemen, Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid menyatakan bahwa gugatan ke Mahkamah Konstitusi mengenai pasal penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dinilai tidak tepat.

Menurutnya, PAW merupakan urusan internal partai politik dan bukan ranah hukum konstitusi.

Menanggapi spekulasi politik, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan bahwa seruan Prabowo untuk "merapatkan barisan" tidak berkaitan dengan Pilpres 2029.

Ia menyatakan bahwa pernyataan tersebut lebih ditujukan untuk memperkuat soliditas nasional dan bukan strategi pemilu dini.

Penulis :
Balian Godfrey