Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

YESS Jadi Percontohan Internasional, Mentan Dorong Regenerasi Petani Lewat Program Inovatif

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

YESS Jadi Percontohan Internasional, Mentan Dorong Regenerasi Petani Lewat Program Inovatif
Foto: Dokumentasi peserta program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (sumber: Kementrian Pertanian)

Pantau - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya menyiapkan petani muda sejak dini untuk menciptakan sistem pertanian Indonesia yang modern dan efisien.

Amran menyebut bahwa generasi muda saat ini merupakan kunci dalam mengawal cita-cita Indonesia menjadi negara emas pada tahun 2045.

Salah satu inisiatif strategis yang diusung Kementerian Pertanian adalah program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang dijalankan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Program ini menjadi percontohan dalam forum internasional "South-South and Triangular Cooperation (SSTC) 2025" yang dihadiri 12 delegasi dari lima negara: India, Gambia, Papua Nugini, Kenya, dan Rwanda.

Para delegasi SSTC dijadwalkan mengunjungi lokasi binaan YESS di Indonesia yang dinilai layak direplikasi di negara masing-masing.

Dorongan Mentoring dan Inovasi Teknologi untuk Petani Muda

Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya pendampingan dalam bentuk mentoring dan akses permodalan untuk menarik minat generasi muda ke sektor pertanian.

Menurut Idha, program YESS bertujuan mengembangkan ekonomi pemuda melalui kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja di wilayah pedesaan.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Muhammad Amin, mengapresiasi terpilihnya YESS sebagai studi kasus dalam forum SSTC dan menyebutnya sebagai penghargaan bagi petani milenial yang telah merasakan manfaat program tersebut.

YESS merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang berfokus pada pengembangan potensi pemuda pedesaan sebagai pelopor inovasi pertanian.

Selama lima tahun berjalan, program ini telah menjangkau lebih dari 309 ribu pemuda, dengan 75.158 di antaranya berhasil mengembangkan usaha berbasis pertanian.

Selain itu, 43.517 pemuda mengalami peningkatan pendapatan berkat program ini.

Muhammad Amin menyatakan, "Investasi pada pemuda adalah langkah strategis untuk menciptakan agen perubahan dalam revitalisasi pedesaan."

Ia juga menyoroti pentingnya peran lembaga pendidikan vokasi (TVET), terutama Polbangtan Bogor yang menjadi tuan rumah kegiatan SSTC.

Dari alumni TVET yang mengikuti YESS, sebanyak 11.436 orang telah bekerja di sektor pertanian, melebihi target awal sebanyak 11.000 orang.

Amin menegaskan bahwa pemuda pedesaan masa kini bukan hanya petani, tapi juga wirausaha, inovator, dan pemimpin perubahan dalam pertanian berkelanjutan berbasis teknologi.

Ia menyampaikan apresiasinya kepada IFAD Country Office atas dukungan selama pelaksanaan program dan berharap delegasi SSTC dapat menyaksikan langsung capaian serta kisah sukses para penerima manfaat.

"Komitmen kami adalah terus belajar dari pandangan peserta SSTC untuk memperluas keberhasilan YESS ke program-program pemberdayaan pemuda lainnya," ujar Amin.

Penulis :
Arian Mesa